JABAREKSPRES.COM – Heboh kematian satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat membuat publik pensaran, apa yang menjadi penyebabnya. Jika polisi menyebut kematiannya karena kelaparan, maka Kriminolog Universitas Indonesia (UI)Adrianus Meliala menyebut mereka ikut paham Apokaliptik yang menjadi penyebab kematian keluarga di Kalideres tersebut.
Dugaan Adrianus Meliala didasarkan pada kecurigaan, bahwa keluarga tersbeut tinggal dikawasan elit menengah keatas Perumahan Citra Garden Satu Extention Kalideres. Jika dilihat secara kasat mata yang secara ekonomi sepertinya tidak kekurangan kalau hanya untuk membeli makanan.
Apalagi aset yang dimilikinya di dalam rumah termasuk barang-barang mahal yang bisa dijual untuk sekedar menyukupi kebutuhan hidup seperti makan dan minum.
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang yakni pasangan suami istri, anak, dan ipar dengan inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68), ini ditemukan meninggal oleh warga pada Kamis (10/11).
Adrianus menduga keluarga tersebut menganut paham Apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia. Dia juga mengarahkan dugaannya bahwa keluarga tersebut sengaja mengakhiri hidup dengan melaparkan diri.
Meskipun, ia tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu karena lama dan menyakitkan.
“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus.
Ia justru menduga ada tindakan pelaparan. Artinya, ada pihak-pihak yang membuat mereka lapar dengan tidak memberi akses makanan. Dugaannya mengarah pada pihak yang lebih muda lebih aktif dan bisa saja sebagai pelaku.
“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.
Adrianus menilai, skenario pelaparan semakin mungkin sebab ketika ada pihak yang mendorong kelaparan itu terjadi, barulah pihak ketiga mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu.
Sampai saat ini, penyebab tewasnya sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi tandatanya.