Drama Drama

 

Liam Then

Olahhan Singkong ,lebih cocok untuk jadi pangan pengganti. Perut orang Indonesia , yang sudah bisa terbiasa dengan mie. Tentu bisa “kembali” dibiasakan dengan olahan singkong. Saya sebenarnya mau langsung aja nyebut tiwul,tapi malu. Dari dulu riya di kolom komentar , bahwa saya penggemar tiwul dilabur parutan kelapa dan gula merah. Orang Indonesia itu latah dan suka meniru, suka ikut trend. Bisa itu coba di tayangkan di tv, di edarkan press release, pejabat tinggi kita makan pagi ,siang dan sore pakai tiwul + lauk pauk. Jangan kawula di suruh makan tiwul , sagu. Yang diatas malah tetap nasi dari beras impor dari Jepang, yang ternyata hasil ekspor porang ,steak, lobster, dan sebagainya. Semakin banyak macam pangan utama, semakin bagus ketahanan pangan Indonesia. Biarlah Sagolicious, jadi leader dalam pemasaran high end produk Sagu. Buat kalangan umum, terpenting itu yang cepat, terjangkau, bikin kenyang lama , juga sama gizi. Saya pernah baca , uraian seorang penjawab di internet, atas pertanyaan, kenapa tinggi rata-rata orang Indonesia rendah. Ada jawaban, 2 saudara kembar, satu di adopsi oleh orang negeri, satunya oleh kerabat di dalam negeri. Belasan tahun kemudian, dua saudara ini bertemu, tinggi badan beda belasan senti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan