hoki wjy
saya sering membaca kalimat Tuhan memang tdk akan memberi cobaan diluar kemampuan seseorang utuk menanggungnya. yg saya tdk mengerti umpama ada seseorang bernama Jarot ketika mulai berbisnis dg uang pinjaman namun dalam perjalanannya dia ditipu dan bangkrrut tdk kuat menanggung beban tsb maka Jarotpun bunuh diri dan mati, bukan kah semestinya Tuhan sudah mengetahui bahwa pak Jarot ini kalau dikasih cobaan usahanya bangkrut dia pasti bunuh diri lalu mengapa Tuhan masih memberinya cobaan seperti itu? atau umpama seorang wanita bernama Resti dia berpacaran dg seorang pria yg sangat di cintainya namun setelah menghamilinya sang priapun kabur entah kemana merasa malu karena sudah hamil diluar nikah maka Resti pun memilih minum racun serangga dan tewas pertanyaannya bukankah Tuhan sudah mengetahui kalau si Resti dikasih cobaan hamil diluar nikah dia akan minum racun serangga lalu mengapa Tuhan masih memberinya cobaan yg demikian? bukankah katanya Tuhan tdk akan memberi cobaan diluar kemampuan seseorang untuk menanggungnya?
Leong putu
Pagi pagi sikat gigi / Gigi bersih nafas wangi / Sodara sodari selamat pagi / Sehat jasmasi juga rohani / #mekso
munawir syadzali
Lapor Juragan Disway, dr kemarin mau nderek komen loginya gag pernah berhasil. Pdhl pas lagi beol ada ide2 cemerlang utk menyemarakkan komen pilihan. Cuma mau usul, tolong orang2 seperti Pak Mirza diberi panggung utk menulis catatan harian di Disway. Sepertinya ilmunya gak kalah sama juragan Disway. Dr perpolitikan sampe dunia pengeboran minyak kok tau ya. Sangking penasarannya, Sy cari profile Pak Mirza di google kok ketemu ya. Wah, misterius jg ternyata Pak Mirza ini. Ngoten mawon. Suwun
Rihlatul Ulfa
Kita akan kehilangan banyak ‘ikan besar’ jika kasus pembunuhan brigadir J gagal diungkap diawal. melihat drama persidangan kemarin, sampai hakim dan jaksa geram dengan keterangan art Susi. memang dari potongan detail kamera yg mengarah ke wajah Susi saat bersaksi ekspresi Susi seperti ‘menganga’ seperti sedang mendengarkan intruksi saat otaknya mencoba memperosesnya saat itu. maka saat jaksa mengatakan apakah Susi memakai ‘handsfree’ juga pertanyaan dasar yang ternyata tidak bisa dijawab lugas dengan Susi. maka hakim dan jaksa menilai, Susi memang harus dipisahkan dengan saksi-saksi lain, agar dikonfrontasi keterangannya dengan saksi-saksi lain. keputusan disidang kemarin para saksi bersaksi sendiri-sendiri lebih baik, karena memutus komunikasi mereka jika ‘bersekongkol dalam keterangan’ dan Susi bisa saja menjadi saksi yg menguntungkan nantinya ‘jika benar kesaksian ia dipersidangan bohong’ melihat kubu Sambo benar-benar seperti ingin membuat mereka tidak bersalah begitu kuat. untungnya sisi psikologis dipersidangan, hakim dan jaksa yg berbicara dengan lugas dan to the point membuat saksi bisa saja ‘buyar’ dalam mekanisme yg sebelumnya mereka coba susun.