PT LIB itu ternyata bukan perseroan terbatas seperti pada umumnya. Ternyata perkiraan pengacara ”P21” Dr Tonic Tangkau SH M (lihat Disway kemarin) benar. Saham di PT Liga Indonesia Baru (LIB) itu ada dua macam: saham seri A dan seri B.
Itu saya ketahui kemarin siang. Yakni ketika saya mendapat akta notaris pendirian PT LIB. Di situ disebutkan klub-klub sepak bola anggota Liga 1 belum dianggap memegang saham. Pemegang sahamnya hanya dua orang: Berlinton Siahaan dan Edy Rahmayadi. Nama yang terakhir itu sebagai ketua umum PSSI.
Saya pernah mendengar suara seperti ini: biar saja kepengurusan PSSI tidak usah diubah. Toh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, tidak termasuk menjadi tersangka tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang suporter Arema.
PT LIB-nya saja yang perlu dirombak. Itu demi kelancaran dan keberlangsungan kompetisi Liga 1.
Klub-klub membayangkan, sebagai pemegang saham mereka bisa memaksakan dilakukannya RUPS.
Ternyata ketika didirikan, klub-klub Liga 1 belum menjadi pemegang saham PT LIB. Mereka baru menjadi pemegang saham setelah diadakan perubahan akta, akhir tahun itu juga.
Ketum PSSI sendiri ikut diperiksa di Polda Jatim. Sebagai saksi. Dan Aremania ngotot agar pengusutan tragedi Kanjuruhan sampai ke soal siapa pelaku penembakan gas air mata ke arah tribun. Aremania menolak jalannya rekonstruksi yang tidak menggambarkan adanya penembakan gas air mata ke tribun. “Di video kan jelas,” tulis pernyataan Aremania. “Pelakunya harus dikenakan pasal 340,” katanya. Yakni pasal pembunuhan berencana.
PT LIB didirikan tahun 2017. Yakni tanggal 10 Maret, jam 10.00 pagi. Notarisnya: Alexander Hidayat Siswadi SH, di Tangerang Selatan.
Pendiri PT LIB dua orang: Berlinton Siahaan, orang Kelapa Gading dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Perusahaan ini berkedudukan di Bakri Tower 5F, Epicentrum Kuningan, Jakarta.
Modal dasar PT LIB ditetapkan sebesar Rp 200.000.000, terdiri dari 200.000 lembar dengan nilai Rp 1.000/lembar. Tapi modal yang disetor, saat itu, hanya Rp 52 juta, untuk 51.000 lembar. Sisanya dicadangkan untuk setoran modal pemegang saham baru kelak.
Ketika didirikan itu, PSSI menyetor 50.490 lembar dan Berlinton 510 lembar saham. Untuk yang pertama itu ditentukan direkturnya satu orang: Irsan Hanafiah Pulungan. Komisarisnya tiga orang: Berlinton (Komut), Dumoly Freddy Pardede, dan Glenn T. Sugita.