Gangguan Ginjal Misterius Sulit Ditangani, Dokter RSHS Bandung Jelaskan Penyebabnya

JabarEkspres.com, BANDUNG – Kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak berusia dibawah kini telah menjadi perhatian bagi sejumlah pihak khususnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Bahkan untuk penyebaran kasus di Jawa Barat (Jabar), IDAI telah mencatat sebanyak 24 dari 152 kasus gangguan ginjal akut misterius yang telah terdeteksi per tanggal 14 Oktober 2022 kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Staf Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dr Ahmedz Widiasta menjelaskan bahwa pasien yang tekena gangguan ginjal akut misterius yang dibawa ke rumah sakit rata-rata sudah dalam kondisi yang berat.

“Pasien yang datang dalam keadaan terlambat. Orang tua pasien takut untuk datang ke rumah sakit, jadi sudah dirujuk tetapi tidak langsung datang,” katanya di RSHS Bandung, Rabu, 19 Oktober 2022.

Ahmedz juga mengungkapkan, dengan terlambatnya memberikan penanganan sejak pertama kali gejala seperti demam berkepanjangan selama 7 – 14 hari, muntah, diare, batuk, pilek, hingga sulit buang air kecil muncul.

Hal tersebut diduga, dapat menjadi penyebab utama pasien tidak tertolong.

“Sehingga akhirnya pasien (gagal ginjal akut misterius) baru datang ke rumah sakit sudah tidak sadar,” ucapnya

Sehingga dengan adanya hal tersebut, Kepala Divisi Nefrologi KSM IKA Prof. Dr. Dany Hilmanto menambahkan bahwa pasien tersebut bisa sembuh apabila langsung mendapat penanganan medis.

“Bisa (sembuh total), kalau datang dalam keadaan early stage atau fase pertama misalkan, diare, cairan berkurang dalam darah, nah ini kurang cairan, kami berikan infus lalu bisa kembali normal (kondisi membaik),” ujarnya di lokasi yang sama.

Akan tetapi, Dany menerangkan bahwa sebagian besar kasus gangguan ginjal akut misterius yang datang dan ditangani oleh Rumah sakit sudah dalam keadaan stadium berat.

Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan kecilnya peluangnya untuk selamat.

“Sehingga Apabila sudah jatuh dalam gangguan ginjal akut misterius, prognosis nya (perkembangan)  kurang baik,” tutur Dany

Sebelumnya, Dany menyebutkan bahwa terdapat 12 pasien gangguan ginjal akut misterius yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dari 12 Pasien tersebut, tiga diantaranya kata Dany, masih dalam perawatan tim dokter RSHS Bandung. Bahkan untuk satu pasien lainnya berada dalam perawatan intensif di ruang Intensive care unit (ICU).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan