Edukasi Seksualitas Masih Tabu, Potensi Anak Menyimpang Makin Tinggi oleh Teknologi

Oleh sebab itu, dipaparkan Antik, dampaknya anak-anak kesulitan bagaimana cara mengendalikan informasi yang diketahui lewat akses internet secara mandiri.

“Karena pengendalian juga bagian dari edukasi seks yang tidak tersampaikan,” paparnya.

Disamping edukasi seksualitas yang kurang terhadap usia anak-anak, lingkungan pun menurut Antik mendukung timbulnya potensi menyimpang.

“Artinya dari sisi keamanan, karena itu berarti tanpa pengawasan orang dewasa. Lalu jelas anak pasti mengakses berbagai informasi yang buruk dari berbagai sosial media,” tuturnya.

Antik menyampaikan, karena pengawasan orang dewasa terhadap perlindungan anak, tak hanya oleh orangtua atau guru di sekolah, namun ruang publik hingga domestik harus jadi perhatian.

“Karena pengawasan itu bagian dari pencegahan, dalam isu perlindungan anak itu ada dua, bagaimana pencegahan dan gimana merespons,” ujarnya.

“Literasi digital, bagaimana mengakses akun yang baik tidak boleh akses yang buruk, itu juga harus dilakukan. Pendidikan terkait literasi digital oleh orangtua, guru maupun masyarakat (pada anak-anak),” pungkas Antik.*** (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan