Gawat Resesi Global, Apa Saja Dampak Langsung yang Akan Kita Rasakan?

JabarEkspres.com – Topik resesi global tengah menjadi perhatian negara-negara di dunia belum lama ini. Apa itu resesi global?

The International Monetary Fund (IMF) belum lama ini mengkritik kebijakan London dalam melakukan pemotongan pajak besar hingga menyebabkan inflasi yang tinggi.

Ned David Research belum lama ini merilis suatu penelitian yang melemparkan hasil yang membuat bulu kuduk berdiri.

Laporan yang dikerjakan berdasarkan model probabilitas itu menunjukan bahwa ada peluang 98,1 persen terjadinya resesi global.

Resesi global adalah kegagalan negara-negara maju kelas kakap dalam menjalankan arus finansial sehingga dapat memberikan dampak bagi negara-negara lain.

Kritik IMF terhadap Inggris, misalnya. Kebijakan London dalam melakukan pemotongan pajak belum lama ini merupakan yang terbesar semenjak awal 1970-an.

Sebagai institusi finansial internasional, IMF mengkritik kebijakan Inggris itu dengan peringatan dari potensi meningkatnya inflasi dan kekacauan sosial-politik.

IMF mendefiniskan resesi global sebagai finansial internasional yang tidak berada dalam indikator ekonomi makro dunia.

Resesi global menyeret negara-negara maju hingga tersungkur dalam kontraksi yang dalam. Hal tersebut membuat negara-negara yang masih merangkak alias berkembang kena imbas.

  1. Pengangguran Meningkat

Berdasarkan data yang dirilis Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang kemudian dihimpun Bank Dunia, tingkat pengangguran anak muda di Indonesia terbilang tinggi pada 2021.

Indonesia menempati negara kedua sebagai negara dengan tingkat pengangguran angkatan kerja usia 15-24 tahun tertinggi di Asia Tenggara.

Hubungannya dengan resesi global adalah bahwa angka pengangguran akan mengalami peningkatan. Pasalnya, lapangan kerja dituntut dibuka selebar-lebarnya sementara negara sedang anjlok.

  1. Perusahaan Kalap

Ketika resesi global berlansung, perusahaan-perusahaan besar maupun kecil akan gelagapan. Konsumen jadi irit membuang uang. Akhirnya, pendapatan perusahaan merosot.

Solusi yang umumnya ditempuh untuk mengatasi masalah ini adalah, biasanya, memangkas divisi bisnis yang tidak memberikan keuntungan hingga mencekik, atau bahkan memotong biaya operasional.

  1. PHK Gede-gedean

Seperti buah simalakama, di satu sisi, para pebisnis perlu mempertahankan diri dari guncangan ekonomi, di sisi lainnya, cara itu mesti ditempuh dengan harga mahal: PHK besar-besaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan