Tinjau Pasar Tradisional Sukatani Depok, Ridwan Kamil Kampanyekan Belanja Digital

DEPOK – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Pasar Tradisional Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok pada Rabu (28/9). Tujuannya untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil.

Pria yang sehari-hari  lebih akrab disapa Kang Emil itu tiba pukul 07.30WIB. Kedatangannya pun langsung disambut hangat anak-anak SDIT As Salaam. Berbaris dan mengibarkan bendera merah-putih dilengannya.

Di dalam pasar tradisional Sukatani Depok, lapak demi-lapak dia datangi. Menyapa lalu berbincang soal harga dan stok bahan komoditas. Selain itu, dia pun sekaligus menyosialisasikan belanja digital.

Disela-sela dialognya dengan pedagang, dia pun langsung mencontohkan membeli tempe Rp 5.000 dengan sistem digital. Dirinya pun langsung mengambil smartphone, lalu barcode scan. Kemudian memperlihatkan tanda pembayarannya.

“Zaman sekarang kalau tidak digital ketinggalan zaman. Meski pun masih ada setengahnya pakai cash, tapi mudah-mudahan jadi pasar percontohan” kata Kang Emil.

Ia menyebutkan kunjungannya di Pasar Sukatani salah satunya untuk mengkampanyekan transaksi jual-beli menggunakan aplikasi.

Kang Emil berharap dalam dua hingga tiga tahun ke depan dirinya menargetkan transaksi di pasar tradisional sudah menggunakan metode pembayaran digital.

“Jadi suatu hari dalam 2 atau 3 tahun seperti pindahnya handphone jadul ke smartphone, bayar pun dari manual akan pindah ke digital secara maksimal,” kata Emil.

Kang Emil mengatakan, berdasarkan tinjauan yang dilakukan ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Akan tetapi dirinya optimis hal itu masih bisa dikendalikan.

“Di Jawa Barat ada kenaikan harga, tetapi hanya sepertiga saja. Itu sesuai dengan konfirmasi laporan dan maksimal hanya 10 persen, jadi masih bisa ditoleransi,” kata Kang Emil.

Terkait dengan inflasi di Kota Depok, eks Wali Kota Bandung itu menyebutkan hanya 4,5 persen. Menurutnya, jika masih di bawah 5,0 persen tetap bisa terjangkau oleh masyarakat.

“Saya cek inflasi di Kota Depok juga bagus, hanya 4,5 persen saja. Artinya kalau di bawah persen persen harga-harga masih terjangkau,” tandasnya.(win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan