Selain Shopee, Ini Daftar 12 Startup yang Lakukan PHK Massal

JAKARTA – Shopee Indonesia sebagai salah satu Startup di Indonesia baru-baru ini mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kepada para karyawannya. Langkah ini dinilai efektif sebagai bentuk akhir usaha Shopee menghadapi situasi ekonomi global.

Selain Shopee, sepanjang tahun berjalan telah terjadi 864 PHK yang dilakukan oleh startup di seluruh dunia. Adapun, startup saat ini sedang berjuang menghadapi masa tech winter.

Dilansir laman Trueup, Senin (23/9), tech winter memakan korban hingga 12. 179 karyawan Startup yang terkena PHK.

Dampak tech winter di Indonesia juga terlihat, saat ini sudah ada 12 startup di Tanah Air mereduksi jumlah karyawan sejak awal tahun. Selain Shopee, berikut ini daftar startup Indonesia yang melakukan PHK pada karyawannya:

1. LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan. Adapun, startup dompet digital ini didukung oleh modal keroyokan dari banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tercatat, setidaknya ada delapan BUMN yang jadi pemegang saham LinkAja, meliputi Pertamina, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Telkom, Jiwasraya, dan Danareksa

3. LINE

Startup telekomunikasi asal Korea Selatan LINE mengakui bahwa adanya PHK terhadap karyawan namun tidak mencapai 80 karyawan seperti yang diberitakan. LINE juga saat ini saat ini tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia.

2. SiCepat

Sama seperti TaniHub, SiCepat merupakan salah satu startup yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan pada awal tahun ini.  SiCepat menilai jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan. SiCepat juga mengungkapkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.

3. ID

Startup e-commerce JD.ID tidak menampik adanya kabar PHK. JD.ID pun mengatakan PHK itu sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan.  Dari penelusuran Bisnis, induk JD.ID, yakni JD.com Inc tengah menanggung beban cukup besar. CEO JD.com Xu Lei mengatakan bahwa penyebaran virus Covid-19 di berbagai kota besar di China, yang berujung lockdown di Shanghai dan Beijing, menjadi penyebab utama business online dan offline di China.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan