BANDUNG BARAT – Ribuan buruh dari Kabupaten Bandung Barat mengepung gedung DPRD KBB untuk menggelar aksi protes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pada Selasa (13/09).
Diperkirakan Sebanyak 2.000 ribu buruh turun ke jalan mengawali aksi longmarch dari kawasan industri Batujajar sampai ke arah gedung DPRD KBB
Ribuan buruh yang tergabung dalam Koalisi Buruh Kabupaten Bandung Barat (KBKBB) ini, terdiri dari empat elemen serikat pekerja.
Perwakilan dari KBKBB, Yana Mulyana mengatakan, selain melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM, mereka juga melakukan sweeping ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupatyen Bandung Barat.
Sweeping dilakukan untuk meminta kepada perusahaan berhenti beroperasional pada hari tersebut. Dan mengajak buruh libur satu hari untuk mengikuti aksi protes ke gedung Dewan.
“Rencananya hari ini kita akan bubarkan seluruh perusahaan yang beroperasional, artinya tidak hanya sebagian karyawan yang turun aksi protes, melainkan seluruh elemen pekerja di KBB harus mengikuti aksi pada hari ini,” ucapnya, pada saat di temui, Selasa (13/09/22).
Selain itu tuntutan kenaikan harga BBM yang mengakibatkan harga bahan pokok ikut naik, mereka juga mendesak agar pemerintah menaikkan UMK/UMSK tahun 2023.
“Ketika BBM naik, harga-harga naik sayangnya tidak diikuti dengan kenaikan upah kami para pekerja, salah satu tuntutan kami pun ada kenaikan upah tahun depan penyesuaiannya minimal diangkat 25 persen,”tutur Yana.
Yana menambahkan, selama dua tahun terakhir banyak para pekerja di Kabupaten Bandung Barat yang tidak mendapatkan penyesuaian upah. Kenaikan harga BBM sangat memberatkan para buruh.
“Bentuk protes kami , disini menandakan untuk membeli bensin operasional sehari-hari pun sudah tidak sanggup, karena dengan membeli bensin banyak kebutuhan lain yang tidak terpenuhi,”tandasnya.*(Mg1)