Wartawan Dilarang Meliput saat Aksi Mogok Mitra Shopee Express, Ternyata Ini Orangnya

BEKASI – Dua orang pria yang berada di Jalan Ust Tata Suparta, Pasirsari, Cikarang Selatan, menghalangi media untuk meliput aksi mogok mitra Shopee Express, pada Sabtu, 10 September 2022.

Dua orang yang mengenakan kaos hitam tampak melarang wartawan mengambil gambar. Akan tetapi, mereka tidak memberi alasan yang jelas atas pelarangan itu.

Salah seorang dari mereka meminta kartu pers untuk difoto. Orang itu menyebut akan melaporkan kepada atasannya. Belum sampai di situ, mereka juga meminta nomor ponsel wartawan.

Eka Jaya Saputra, salah seorang wartawan TV yang meliput di lokasi itu, menjelaskan 2 orang itu melarang wartawan melakukan liputan.

“Tadi lagi ngambil gambar untuk meliput, terus ada 2 orang yang menyuruh saya tidak melakukan peliputan tersebut,” tutur Eka, Sabtu, 10 September 2022.

“Dia tidak memberikan keterangan mengapa dilarang ambil gambar kurir Shopee yang mogok kerja,” tuturnya.

Berdasarkan informasi yang wartawan Pojoksatu.id terima, mitra Shopee Express resmi menggelar aksi mogok kerja per 10 September 2022.

Mereka menuntut rencana penghapusan insentif dan penurunan upah per paket oleh manajemen PT Nusantara Express Kilat dibatalkan.

Manajemen berencana menghapus insentif Rp45.000 apabila mencapai 30 parsel dan Rp115.000 di atas 30 parsel dihapus pada 13 September.

Selain itu, bayaran per parsel turun menjadi Rp2.000 dari yang semula Rp2.500 untuk 30 parsel pertama, dan Rp2.200 untuk 30 parsel berikutnya.

Mitra Shopee Express menuntut 2 skema upah yaitu Rp2.000 per parsel dengan insentif Rp40.000 setelah 35 paket atau upah Rp3.000 per parsel tanpa insentif.

Mitra Shopee Express yang melakukan pemogokan dari Hub Tambun Selatan, Cikarang Barat, Cibitung, Cikarang, Mustikajaya, dan Setu. (Pojoksatu-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan