Kabareskrim Polri Bongkar Isu Perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuat Ma’ruf

JAKARTA – Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto akhirnya buka suara soal isu hubungan gelap Putri Candrawathi dengan sopir pribadinya, Kuat Ma’ruf saat berada di Magelang.

Jenderal Bintang Tiga ini tegas mengatakan, kalau pihaknya tak yakin dengan isu perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuat Ma’ruf.

Keduanya sempat diisukan punya hubungan gelap di belakang Ferdy Sambo.

Agus Andrianto mengatakan, sebelum peristiwa pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di Duren Tiga, ia mendapat kabar jika Kuat baru masuk bekerja setelah dua tahun pandemi Covid-19.

Hal tersebut didapatkan, kata Agus, berdasarkan keterangan para saksi lainnya.

“Kalau isu dengan Kuat kok jauh ya. Karena Kuat baru seminggu masuk setelah hampir dua tahun karena Pandemi Covid-19 (Kuat dikabarkan terpapar Covid).”

“Hal ini terkonfirmasi saksi-saksi lainnya,” terang Agus Andrianto kepada wartawan Senin 5 September 2022.

Agus menjelaskan, peristiwa yang terjadi di Magelang terkendala karena minim bukti.

Sehingga berdasarkan pengalamannya, tim penyidik memiliki naluri kalau perkara yang terjadi di Magelang karena menyangkut masalah kehormatan.

Sayangnya lagi, Agus tak merinci apa maksud dari masalah kehormatan yang dialami Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

“Naluri kami sebagai penyidik senior lah apa yang terjadi, ya menyangkut kehormatan sebagaimana disampaikan oleh Dirtipidum (Brigjen Pol Andi Rian Djajadi) beberapa waktu lalu,” tukasnya.

Tak berhenti sampai di situ. Jika memang terjadi perkara dugaan adanya pelecehan seksual Putri Candrawathi di Magelang, seharusnya korban langsung melapor kepada kepolisian setempat.

“Sayangnya, mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres). Sehingga ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut,” terang Agus.

Agus kembali menegaskan pernyataan masa lalunya, peristiwa yang terjadi di Magelang, hanya diketahui oleh Allah SWT, Putri dan Brigadir J.

“Saya pernah ungkapkan yang tahu hanya Allah, PC dan almarhum J yang tahu pastinya,” katanya.

Agus mengatakan, tugasnya hanya melakukan penyelidikan berdasarkan adanya keterangan saksi dan bukti yang ada.

“Kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT. Kebenaran duniawi tentu didasari atas keterangan saksi-saksi dan bukti,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan