JAKARTA – Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyebut Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi sedang berhubungan badan, lalu ketahuan Brigadir J di Magelang.
Dugaan peristiwa tak senonoh itu berhasil diketahui Brigadir J sehingga Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi menjadi panik.
Deolipa meyakini bahwa hal tersebut menjadi awal dari motif pembunuhan Brigadir J di rumah dinas eks kadiv propam Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Rekonstruksi hanya bisa mengungkapkan tindakan kejadian, fakta-fakta kejadian karena ada bukti-bukti kan, sama BAP. Tapi untuk motif nggak bisa, karena itu rasa malunya Putri,” jelas Deolipa, dikutip dari kanal YouTube TvOneNews pada Selasa, (30/8).
“Rekonstruksi bisa (mengungkap kejadian sebenarnya), kan lokalisir di TKP tembak-tembakan itu bisa, itu rekonstruksi gunanya buat itu, tapi untuk cari motif itu kan kesaksian. Motif itu paling susah, makanya dalam perkara pembunuhan berencana ini motif jadi nggak penting, tapi harus ada,” sambungnya.
BACA JUGA : Kuat Ma’ruf Diduga punya Hubungan Spesial dengan Putri Candrawathi
Deolipa tidak ingin lagi mendengar skenario bahwa motif pembunuhan berasal dari Brigadir J yang melecehkan Putri Candrawtahi.
Menurutnya, Brigadir J sama sekali tidak melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawtahi, melainkan sopir pribadi keluarga Ferdy Sambo yakni Kuat Ma’rrug yang ‘main’ dengan PC.
“Motif bisa apa saja dibikin, cuma jangan sampai motifnya adalah Yosua melecehkan Putri Candrawathi, nggak ada itu. Yang ada Kuat (Ma’ruf) dan Putri ketahuan lagi making love ya kan, oleh Yosua, Yosua yang dikejar,” tukasnya.
“Makanya Putri buru-buru lapor ke Riki supaya dateng si Kuat buru-buru lapor ke Sambo seolah-olah Yosua adalah pelakunya, padahal Yoshua ini korban,” tambahnya.
Deolipa menyebut, Kuat Ma’ruf berada di dalam rumah di Magelang bersama Putri Candrawtahi dan bukan sedang ada di luar.
“Kuat di dalam dong, di lantai atas, kata siapa di luar rumah,” paparnya.
BACA JUGA : Ferdy Sambo Akan Peragakan Puluhan Adegan pada Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J