Marak Praktik Perjudian dan Narkotika, Politisi Gerindra Jabar Dukung Kapolri Pecat Mafia Polri

JabarEkspres.com, BANDUNG – Pemberantasan praktik perjudian dan narkotika oleh jajaran kepolisian disambut baik oleh partai Gerindra Jawa Barat.

Terlebih, terkuaknya kasus Ferdy Sambo seolah menjadi pemicu bagi Kapolri untuk memulihkan dan meningkatkan citra organisasi.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa Ferdy Sambo merupakan tersangka utama atas kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Kasus tersebut bahkan hingga sekarang masih menjadi pembicaraan publik semenjak insiden itu terjadi pada 8 Juli 2022.

Tidak hanya sampai di situ, kemelut kasus mantan Kadiv Propam itu bahkan melahirkan isu-isu baru. Perjudian, narkotika, prostitusi, dan bisnis-bisnis gelap lainnya yang dimotori oleh anggota kepolisian.

Semenjak itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen tegas akan memberantas bisnis-bisnis gelap, perjudian misalnya. Terlebih, Jenderal Listyo tidak akan pandang bulu seandainya anggota polisi yang terlibat dalam bisnis-bisnis gelap.

“Mulai saat ini, jangan lagi harus ada trigger untuk tegas memberantas praktik pelanggaran hukum pidana di negeri ini, termasuk mafia di internal Polri sekalipun, ” ujar anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Ihsanudin Senin (29/8).

Wakil Ketua DPD KNPI Jabar ini mengakui, perjudian dan narkotika merupakan instrumen perusak bangsa. Keberadaannya, tegas Ihsanudin, akan menghambat seluruh program pembangunan yang digulirkan pemerintah selama ini.

“Jika perjudian dan narkotika masih dibiarkan, maka akan sulit meraih keberhasilan dari pembangunan,” tegasnya.

Menurut wakil rakyat ini, perjudian dan narkotika harus diberantas dari hulu hingga hilirnya.  Ihsanudin menyatakan, tidak ada lagi kompromi bagi pelaku perjudian dan pengedar atau pecandu narkotika.

Dalam memberantas semua itu, kata dia, tidak bisa hanya mengandalkan peran Polri. Melainkan pemberantasan perjudian dan narkotika merupakan tanggung jawab bersama.

“Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mencegah dan menginformasi keberadaan praktik-praktik tersebut,” kata dia.

Dirinya pun mengajak semua lapisan masyarakat, termasuk pemuda, untuk sama-sama mengungkap keberadaan jaringan perjudian dan narkotika.

“Pemberantasan perjudian dan narkotika sudah menjadi komitmen bangsa. Maka tinggal direalisasikan secara nyata,” tuturnya. Selain menjadi musuh negara, penyakit masyarakat itu dilarang keras oleh agama yang ada di Tanah Air.*** (win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan