BOGOR – Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) melakukan blusukan ke Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Kehadiran mereka ditempat tersebut, dalam rangka Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).
Disana, mereka melakukan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT). Selain itu juga mengedukasi masyarakat sekitar mengenai pelatihan budidaya Ikan Nila melalui materi cara jantanisasi (sex reversal) pada Ikan Nila.
Kegiatan diikuti tak kurang dari dua puluh warga desa, bertempat di Mushola As’surrur yang berdekatan dengan kolam pemeliharaan ikan.
Dosen IPB University dari Departemen Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Fajar Maulana mengatakan, tujuan kegiatan pelatihan yaitu untuk berbagi ilmu dan berdiskusi untuk meningkatkan pendapatan dan usaha dalam bidang budidaya, terutama ikan nila.
“Harapannya masyarakat Desa Purwasari mendapatkan pengetahuan dari kegiatan ini,” katanya kepada Jabar Ekspres, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Dia menjelaskan, sex reversal dilakukan untuk jantanisasi terhadap Ikan Nila sehingga dapat mempercepat pertumbuhan serta menekan biaya pakan.
Dimorfisme seksual Ikan Nila, khususnya jantan lebih cepat tumbuh daripada nila betina. Kelamin Ikan Nila masih dapat berubah hingga umur 40 hari sehingga dapat diarahkan menjadi jantan.
“Pelatihan sex reversal menggunakan hormon Metil Testosteron (MT) dengan efektivitas keberhasilan sebesar 90-95 persen. Penggunaan MT dapat dicampur dengan pakan maupun perendaman selama 4-8 jam. Dengan takaran 5,5 gram/liter MT dapat dipakai untuk 10.000 larva ikan dicampur 5 liter air,” jelasnya.
Ketua PPK Ormawa Himakua, Bintang Lazuardi mengatakan, kegiatan tersebut mendapatkan respon baik dari masyarakat Desa Purwasari.
Hal ini, sambung dia, terlihat dari partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan diskusi, banyak masyarakat mengeluhkan terkait budidaya ikan nila di sini yang memerlukan biaya yang besar serta waktu pembesaran yang terlalu lama.
“Pelatihan melibatkan warga desa secara langsung, sehingga masing-masing mereka dapat mencobanya sendiri mulai dari penimbangan bahan, perendaman larva hingga penyemprotan pakan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua RW setempat Desa Purwasari, Sarnata menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian mahasiswa dalam meningkatkan kreativitas warga dalam upaya mendukung mata pencaharian tambahan warga.