Merdeka Kepundungan

 

Jimmy Marta

Kemaren masih urusan sama polisi. Mengenai bayar pajak yg harus ganti nomor polisi kendaraan. Ngantri diloket bawa berkas2. Lengkap. Petugas loket ngasih tahu 4 hari lagi kembali. Bbrp yg berurusan sempat mempertanyakan. Dulunya hanya perlu 1 hari sekarang kok jd 4 hari..? Yae lah… bukannya makin maju, makin cepat…! Ketemulah apa itu yg sesungguhnya. Kalau bs dipersulit knp dipermudah…! Jadi warga negara yg patuhpun sulit.

 

Beny Arifin

Tentara yang seumuran Pak Luhut ya pasti terkenang kenang indahnya Dwi Fungsi ABRI jaman Orba. Jaman Kolonel bisa jadi Bupati, dan Bupati hampir pasti dari ABRI. Jaman ABRI punya wakil otomatis di DPR/MPR yang jumlahnya tentu tidak proporsional dibanding jumlah anggota ABRI yang diwakilinya. Jaman dimana para pemuda begitu terobsesi masuk ABRI bukan karena alasan karier patriotis atau semacamnya, tapi jaminan posisi struktural yang kelak bisa diisinya. Penghapusan Dwi fungsi ABRI ini kalau tidak salah menjadi point utama reformasi 98. Akankah kita akan menghidupkannya kembali ? Merdeka !

 

Amat Kasela

Masih belum merdeka dari omelan istri

 

Beny Arifin

Kasus Akseyna, mahasiswa UI yang ditemukan tewas tenggelam di danau UI masih berpakaian lengkap dengan tas dipunggung yang berisi batu sebagai pemberat. Kalau ini disebut bunuh diri, menurut saya terlalu anti mainstream cara yang diambil. Polisi pada akhirnya menetapkan ini sebagai pembunuhan. Tapi sampai 6 tahun kemudian pembunuhnya belum ditemukan. Merdeka !

 

Jimmy Marta

Teka teki ke 4 : Jika ada 10 pejuang Indonesia yg berperang, lalu ada satu orang yg gugur. Brp orang yg kembali ke markas? …mikir… Dingin… Jawabannya : 1009 Karena mati satu tumbuh seribu… merdeka!..

 

Mbah Mars

Keramaian peringatan HUT Kemri tahun ini sangat terasa. Tadi malam di kampung saya ada acara tirakatan. Diisi doa bersama dan aneka hiburan. Sessi yg paling heboh justru di acara tebak-tebakan. Saya dapat giliran melontarkan 3 pertanyaan. Pertama, “Orang Jawa menyebut bensin dengan bengsin. Jum’at dengan Jemuwah. Dhuhur disebut luhur. Lha kalau hutang, apa hayo ? Ternyata ada ibu-ibu yg bisa menjawab. “Kalau hutang lali (lupa)” Pertanyaan ke dua, nenek apa yg lihai terbang ? Tak satupun warga yg bisa menjawab. Saya menjawabnya sendiri. “Nenek yg lihai terbang adalah neneknya burung merpati” Wkwkwk! Teka-teki ke 3 saya, “Apa yg kecil saat di Jakarta tetapi menjadi besar di Aceh ?”. Hehehe. Tak ada lagi yg bisa menjawab. Warga menyerah. Saya jawab dewe. “Itu adalah huruf A”. Indahnya malam tirakatan kami. Baru bubar jam 12.00.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan