Labirin Polkam

 

Fenny Wiyono

ketika lihat sang Ratu muncul di TV, kembali logika ku tumpul.. kl benar berita yg di sampaikan Pak Pol kemaren2.., Brigadir J gek piyee karepe sampeyan? kenapa anda malah ndulit Ratu dan tidak prospek anaknya saja???? Kl prospek anaknya saja tidak punya nyali kok bernyali ndulit Ratu. (tapi yg mau di nikahi Vera).

 

Re Hanno

Kuncinya dua kata: Keberanian Kapolri !

 

Jejen Jaenudin

Bu Sambo emang cantik untuk usianya seperti kata Abah Dahlan. Mudah2an narasi pelecehan sexual itu segera hilang. Narasi baru, seperti pembunuhan berencana atau pengungkapan kasus uang siluman atau korupsi multilateral, mudah2an terus menguat.

 

LiangYangAn 梁楊安

Reading your letter, I am just speechless, it turns out that I do not have the ability to simply help remind (show) the way for people who have almost or may have lost their way. But you, Pak Pryadi Satriana (if I’m not mistaken you are a Moslim) actually reminded Ibu Putri (according to the news circulating that she is a Christian) to return to the Bible (God’s Word) as a guide. Thank you very much Mr. Pry, my highest appreciation to you.

 

Pryadi Satriana

Ini saya tulis buat Bu Putri: Selamat pagi, Bu Putri. Saya rasa Ibu sudah ndhak ‘shock’ lagi. Waktunya utk merenung & berpikir jernih, ttg yg akan Ibu katakan di persidangan nanti. Sy coba bantu Ibu menyiapkan itu. Dg membuat skala prioritas: 1. Tuhan/ Hyang Widhi/ Yang Mahaesa, 2. Keluarga, dan 3. Masyarakat. Tuhan menghendaki kita jujur, kisah ‘Ananias & Safira’ isinya ‘jujurlah kpd Tuhan spy ndhak celaka’. ‘Karma’ jg didasarkan atas ‘kejujuran’. Pada saat2 tertentu, jujur itu sulit/sangat sulit, tapi justru ini ‘ujian’ bagi kita – Ibu, saya, dan setiap orang. Kedua, kita semua mencintai keluarga kita. ‘At any cost’? Ndhak. Taurat menulis ttg Ibrahim yg mengorbankan anaknya, Ishak, krn lebih mengasihi Allah. Yesus mengajarkan Hukum Kasih – yg padanya ‘tergantung’ seluruh kitab para nabi: 1. Kasihilah Allah, Tuhanmu, dg segenap hati & akal budimu melebihi segala sesuatu, 2. Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri. Ketiga, kita bagian dari masyarakat. Saat kita mati, masyarakat tetap ada. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan ‘nama’, ‘baik-buruk’-nya tergantung yg kita lakukan semasa hidup. Maaf ya, Bu Putri. Ndhak bermaksud apa, sekadar ‘sharing’ sbg bentuk empati saya thd yg Ibu alami. Saya percaya ajaran Kitab Suci: apa pun yg kita alami tidak melebihi kemampuan kita utk menanggungnya. Saya berdoa agar Ibu jg meyakini hal ini agar dpt melalui ini semua. Amin. Semoga Ibu dikuatkan Allah utk bersaksi dg jujur di persidangan. Salam.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan