JabarEkspres.com, BANDUNG – Pemenuhan ASI eksklusif merupakan salah satu upaya yang perlu didorong untuk menekan angka stunting yang hingga saat ini masih cukup tinggi. Atas dasar itu, AIMI mendorong seluruh pihak untuk aktif dukung ibu menyusui.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jawa Barat, Mawar Pohan, mengatakan bahwa kendala terbesar yang menyebabkan rendahnya pemenuhan ASI eksklusif adalah rendahnya dukungan dan peran orang-orang terdekat dalam memberikan dukungan kepada ibu menyusui.
Lingkungan yang tidak sehat ini, akan membawa beban psikologis bagi ibu menyusui yang nantinya akan membuat mereka menyerah untuk memberikan ASI eksklusif.
“Problematika ibu menyusui itu pasti ada, mulai dari ASI seret, ibu menyusui yang harus bekerja, puting sakit, dan lainnya. Nah, persoalan itu sebenarnya bisa diatasi jika ibu mendapatkan dukunga konseling atau dukunga edukasi. Namun, terkadang lingkungan di sekitarnya itu malah memojokkan ibu dan membesarkan masalah tersebut dan membuat ibu kurang percaya diri untuk memberikan ASI eksklusif,” tutur Mawar dalam kegiatan perayaan pekan menyusui dunia (PMD) yang digelar di Kiara Artha Park Kota Bandung, Minggu (7/8).
Kurangnya peran dan kesadaran orang-orang terdekat dalam menciptakan suasana dan lingkungan yang mendukung bagi ibu menyusui, kata Mawar, dapat membuat banyak ibu putus asa dan memutuskan untuk menggunakan produk pengganti ASI, yang berdasar pada anggapan tabu bahwa mereka tidak dapat memberikan nutrisi yang cukup bagi sang bayi.
“Padahal tidak ada yang bisa menggantikan ASI, mau produk seperti apapun. Tapi kepercayaan diri dan kemampuan ibu adalah yang perlu terus didukung baik melalui edukasi, pendampingan dan peran semua pihak,” tegas Mawar.
Melalui peringatan PMD 2022 ini, AIMI berupaya mendorong peran serta suami, keluarga, orang tua, mertua, masyarakat, pemerintah maupun stakeholder untuk bersama membangun rantai dukungan berkelanjutan untuk ibu menyusui. Menurutnya, peningkatan kontribusi seluruh pihak dapat membantu memastikan terpenuhinya ASI ekslusif.
Selain mendorong kesadaran masyarakat, AIMI juga berupaya memperluas akses konseling bagi ibu menyusui, dan mendesak pemenuhan hak ibu dan anak yang hingga saat ini masih belum sepenuhnya terpenuhi.