JABAREKSPRES.COM – Nama Bunga Citra Lestari atau BCL seharian kemarin, Jumat (5/8), menjadi trending di media sosial karena terseret kasus narkoba. Padahal yang ditangkap polisi adalah manajernya Muhammad Ikhsan Doddyansyah.
Penangkapan Ikhsan dilakukan oleh Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (4/8), di apartemennya yang berlokasi di Pasae Minggu Jakarta Selatan.
Ikhsan di tangkap bersama satu orang rekannya yang berada di lokasi kejadian. Keduanya telah menjalani tes urine dan dinyatakan positif narkoba
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengonfirmasi penangkapan tersebut. Namun dia juga menegaskan bahwa yang ditangkap manajernya, buka BCL. Bahkan BCL juga tidak berada dilokasi penangkapan.
“Yang jelas yang diamankan ini adalah manajernya. Jangan disalahtafsirkan ya,” kata Zulpan.
Lebih lanjut, Zulpan mengonfirmasi bahwa Ikhsan Doddyansyah dan seorang rekannya telah ditahan di Polres Metro Jakarta Barat.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan terkait kasus penyalahgunaan psikotropika tersebut.
“Jadi dua orang yang diamankan (Ikhsan dan temannya). Saat ini sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Barat dan penyidik masih mengembangkan kasus ini,” ujar Zulpan.
“Apakah ada pihak lain yang terlibat termasuk yang memberikan narkotika tersebut kepada mereka,” tambahnya.
Sekadar informasi, dilansir dari laman BNN, psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi dan ilusi.
Bahkan juga bisa menyebabkan gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya.
Jenis obat-obatan ini bisa ditemukan dengan mudah di apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Efek kecanduan yang diberikan pun memiliki kadar yang berbeda-beda, mulai dari berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan hingga ringan.
Banyak pengguna yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut tanpa ijin dari dokter. Meski efek kecanduan yang diberikan termasuk rendah, namun tetap saja bisa berbahaya bagi kesehatan.
Data menunjukkan sebagian besar pemakai yang sudah mengalami kecanduan, dimulai dari kepuasan yang didapatkan usai mengkonsumsi zat tersebut yang berupa perasaan senang dan tenang.