PT PLN Bagikan Kompor Induksi untuk Kurangi Pemakain Gas Elpiji

JAKARTA PT Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN persero membagikan kompor induksi (Kompor Listrik) kepada Keluarga Penerima Manfaat.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Montty Girianna mengatakan pemberian ini dilakukan sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat beralih ke energi bersih ke kompor induksi.

‘’Jadi Langkah konversi kompor LPG 3kg ini sejalan dengan salah satu isu prioritas G20 yaitu transisi energi,’’ kata Montty dalam keterangannya seperti dikutip di ekon.go.id, Kamis, (4/8).

Menurutnya, pemerintah bersama PT PLN (Persero) akan memberikan paket kompor induksi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk menggantikan penggunaan kompor LPG 3kg.

PT PLN (Persero) saat ini sedang melakukan piloting pelaksanaan program kompor induksi di Bali dan Solo dengan target masing-masing 1.000 KPM.

Menuruutnya untuk target sasaran KPM di Bali terdiri dari 950 rumah tangga kecil dan 50 usaha mikro.

Masing -masing KPM akan memperoleh 1 unit kompor induksi 2 tungku dengan daya 1.800 watt, utensil berupa 1 panci dan 1 penggorengan, alat pembaca konsumsi listrik, penggantian Mini Circuit Breaker (MCB) untuk penambahan daya dan pemasangan instalasi listrik kompor induksi.

Pada kesempatan tersebut, KPM yang dikunjungi yakni pelanggan PT PLN (Persero) golongan rumah tangga 450VA DTKS, golongan rumah tangga 900VA Non DTKS, dan usaha mikro/warung.

Langkah konversi kompor LPG 3kg ke kompor induksi dinilai sangat tepat karena Pemerintah juga dapat menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang selama ini dialokasikan untuk subsidi LPG.

“Program ini sangat bagus dan strategis. Dengan langkah ini, dari sisi keuangan Pemerintah, subsidinya jadi berkurang dan ini bisa mengurangi beban APBN,” ujar Montty.

Sedangkan dari sisi pengguna, program ini juga bermanfaat bagi masyarakat. Dengan memakai kompor induksi, masyarakat dapat lebih hemat dan murah.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, program konversi kompor induksi ini akan dapat menyelesaikan tiga persoalan.

Pemerintah akan diuntungkan dengan ketergantungan impor LPG, mengurangi beban APBN, dan menunjukkan komitmen transisi energi Indonesia dalam Presidensi G20.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan