Selain menjadi tim petembak kelas satu di Resimen Pelopor, Bharada E juga menjadi pelatih teknik penyelamatan pada medan vertikal atau curam (vertical rescue).
Adapun senjata yang dipakai Bharada E saat kejadian, yakni Glock 17 dengan lima peluru yang dimuntahkan. Sedangkan Brigadir J bersenjata HS 16 dan ditemukan tersisa sembilan peluru yang ada di magasen.
Selain itu, Budhi menjelaskan, Bharada E menembak sebanyak lima kali namun terdapat tujuh luka tembakan.
Dijelaskan, ada dua peluru yang menembus sampai dua kali, yakni dari jari tembus dada dan di lengan kiri tembus mulut.
“Diduga ada dua peluru yg sampai dua kali mengenai Brigjen J, yakni di jari tembus ke dada dan di lengan kiri tembus ke mulut,” tuturnya.
Bharada E merupakan pelaku penembakan terhadap Brigadir J hingga tewas. Ada empat luka tembakan di tubuh Brigadir J.
Kasus penembakan itu sendiri terjadi di kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. (Fin-red)