Membaik Memburuk

 

Otong Sutisna

Ampun gustiiii….na hirup kieu-kieu teuing, boga mobil bensin pusing sakedeung deui dicaram nginum bbm subsidi, hayang meuli mobil listrik dicaram ku pamajikan da euweuh duitna

 

Harun Sohar

Duh Gusti enaknya jualan ide bisa dilanjut dengan bakar duit. Pun jumlahnya bisa ratusan milyar. Tak pelak yang punya platform seperti itu bisa kaya raya, seperti pak menteri anu yang anda sudah tahu. Tapi Gusti, betapa beratnya rakyat Indonesia yang pinjam uang di bank. Bila punya kredit macet harus menanggung resiko berhadapan dengan pihak ketiga. Ini bukan kasus kartu kredit lho. Tapi kredit di suatu bank resmi bahkan milik negara. Mungkin anda belum tahu bila pasal 613 KUH Perdata yang berbicara tentang Cessie itu sangat memberatkan debitur (nasabah). Bank (kreditur) dengan entengnya melempar masalah kredit macet dengan “menjual” kepada pihak ketiga. Yang selanjutnya anda sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh pihak ketiga ini. Jadi, mohon hati-hati ya pembaca Disway yang budiman, berpikirlah sekian kali sebelum pinjam uang di bank. Pasal 613 KUH Perdata menunggu anda.

 

petteng calemot

Pilihan yg betul-betul rasional itu memang hampir tidak ada. Apalagi pilihannya banyak. Pada akhirnya emosi yang akan menentukan, baru logika dipakai sebagai pembenarannya. Kalau benar-benar dihitung logika, bisa keburu mati seperti cerita klasik tentang keledai lapar oleh filsuf Jean Buridan dari abad 14

 

edi hartono

Iklan disway penyebar dosa? Judulnya diakhiri tanda tanya, meniru para wartawan yg mengarahkan pembaca tetapi tidak berani full tanggung jawab. Kalua ditanya, jawaban mereka: kan tanda tanya, wkwkkw. Berikut iklan Disway itu: “Gadis itu sudah tidak pakai baju. Hanya kain tipis penyangga payudara dan penutup selangkangannya saja. Kulitnya putih. Rambutnya panjang terurai. Tatapan matanya menusuk sampai rongga dada. Seperti mengajak kita untuk…” (lanjutkan sendiri, wkwk

 

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan