Anak Investasi Kehidupan Bangsa, Umi Oded: Mari Kita Jaga dan Perhatikan

Saat dipelajari, kata dia, ternyata persoalannya adalah pola asuh dan literasi gizi yang dimiliki oleh orang tua sangat kurang atau pemberian makanan bayi dan anak belum memiliki ukuran yang tepat secara literasi gizi.

“Ini tidak diajarin: cara makan protein. Kita lebih senang makanan-makanan instan, mpasi aja ngambilnya dari instan padahal mpasi itu sangat sederhana untuk itu pola asuh dan literasi keluarganya harus dinaikkan,” tegasnya.

Bukan hanya literasi gizi saja, sambung dia, tetapi akses air bersih kemudian sanitasi dan pola asuh, pola asuh ini adalah salah satunya pemberian ASI dan menyusui kan sekarang ada pemberian asi tapi tidak menyusui.

“Ini memberikan ASI dan menyusui anak-anak kita pasti sehat anak ASI itu adalah sel-sel darah hidup yang dititipkan Allah kepada ibu untuk diberikan kepada anak untuk memenuhi ruang ruang kebutuhan pertumbuhan otak anak, tumbuh kembang imunitas anak dan kekebalan tubuh anak,” sambung dia.

Untuk itu, kata dia, kita semua, baik itu pemerintah tokoh masyarakat (atau) lembaga dunia usaha, harus satu padu di dalam mendorong terciptanya edukasi yang berkelanjutan.

“Jadi bukan hanya memiliki putra putri yang kemudian secara tumbuh kembang tidak diperhatikan, mereka dikasih makan tapi ternyata literasi gizinya tidak masuk. Ini sangat berbahaya sekali jadi pastikan anak kita sehat dan anak-anak kita cerdas, cerdas di sini adalah tidak stunting,” tegasnya.*** (win)

Tinggalkan Balasan