Akui Sempat Ada Warga Terpapar, Sekdes Babakan Peuteuy: Nyamuk DBD Masih Mengancam

JabarEkspres.com, CICALENGKA – Penyebaran nyamuk demam berdarah (DBD) saat ini cukup menghantui masyarakat, terutama bagi usia anak-anak.

Karenanya, antisipasi pencegahan perlu jadi prioritas guna menekan penyebaran nyamuk DBD.

Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung klaim sudah terapkan pencegahan nyamuk DBD sejak Januari 2022.

“Kita untuk antisipasi pencegahan nyamuk demam berdarah, sudah melakukan fogging ke setiap RW dan RT,” kata Sekretaris Desa Babakan Peuteuy, Riki Irmansyah kepada Jabar Ekspres, Jumat (22/7).

Diketahui, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Penularan demam berdarah sendiri terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar.

Menurut Riki, pencegahan penyebaran nyamuk DBD perlu dilakukan sejak dini guna meminimalisir warga yang terpapar sakit demam berdarah.

“Walaupun setelah dilakukan beberapa kali fogging tetap saja ada yang terkena (sakit DBD), tapi setidaknya ada upaya meminimalisir penularan,” ujarnya.

Riki mengaku, beberapa warga Desa Babakan Peuteuy sempat terpapar nyamuk DBD hingga sakit. Akan tetapi, dilanjutkan Riki, pihak desa secara sigap memfasilitasi ke rumah sakit untuk ditangani penyembuhannya.

“Alhamdulillah, untuk warga yang pernah terkena sakit demam berdarah bisa tertangani setelah kita fasilitasi diantar ke rumah sakit,” ucap Riki.

“Kita dari Pemerintah Desa (Babakan Peuteuy) melalui Puskesos selalu berkonsultasi ke Puskesmas Sawahlega terkait kesehatan termasuk ancaman DBD,” tambahnya.

Riki menjelaskan, supaya warga Desa Babakan Peuteuy tidak dihantui nyamuk DBD, edukasi dan sosialisasi selalu dilakukan melalui kegiatan Posyandu.

“Apa yang kita dapat dari Puskesmas kita sosialisasikan kepada warga melalui Posyandu, tujuannya supaya teredukasi bahwa nyamuk demam berdarah cukup berbahaya dan jangan disepelekan,” imbuhnya.

“Alhamdulillah, masyarakat merespons baik dan banyak diterapkan, salah satunya menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” lanjut Riki.

Dalam pemaparannya, Riki berpesan, supaya seluruh warga Desa Babakan Peuteuy bisa mencegah penyebaran nyamuk DBD.

“Jangan membiarkan genangan air di rumah masing-masing apalagi kondisinya air cukup kotor, lebih baik dibuang sebagai antisipasi nyamuk DBD,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan