SMAN 15 Bandung Kenalkan Merdeka Belajar kepada Siswa Baru

BANDUNG – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 Kota Bandung mengenalkan kurikulum Merdeka Belajar bagi para siswa baru. Hal ini disampaikan Kepala SMAN 15 Kota Bandung Totosuharya, melalui kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPSL) SMAN 15 Kota Bandung.

Toto-sapaan akrabnya-Totosuharya menjelaskan, peran guru dalam Merdeka Belajar, tak melulu menyampaikan materi pembelajaran di kelas kepada siswa. Tapi guru kata dia, memiliki peran melatih dan mendorong siswa mengembangkan bakat dan keterampilannya.

“Guru mendorong bagaimana siswa mampu mengintegrasi dan menganalisis data, kemudian mereka harus diberi permasalahan-permasahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan sendiri oleh siswa,” ujar Toto saat ditemui Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Kamis (21/7).

Lebih jauh Toto menjelaskan, Merdeka Belajar merupakan kemerdekaan siswa dalam proses belajar mengajar yang lebih mengedepankan pengembangkan bakat dan keterampilan siswa.

“Dulu siswa belajar harus di kelas, guru aja yang bicara menyampaikan materi. Sekarang belajar siswa itu ada di mana-mana, bisa visual, auditori dan lain-lain, itu yang diberikan kapada siswa yang harus sekolah fasilitasi,” bebernya.

Tak hanya itu, lanjut Toto, kurikulum Merdeka Belajar pendekatannya juga lebih pada konstruktivistik. “Jadi siswa itu dikasih dulu permasalahan, nanti mereka bisa menyimpulkan sendiri apa yang dibutuhkan,” terangnya.

Ia mengakui, Merdeka Belajar yang diterapkan pihaknya berjalan sangat efektif. Selama dua tahun berlangsung, Merdeka Belajar itu cukup berkembang positif bagi siswa.

“Cukup positif dan sangat memberi ruang kepercayaan kepada sekolah untuk mengeluarkan ide-ide atau gagasan dalam mencapai tujuan pembejalaran.

“Saya melihat ini memang yang dibutuhkan dalam kurikulum wajib belajar, kebutuhan sekolah, guru dan siswa diakomudir semua. Dan kami menikmatinya,” pungkasnya. (tur)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan