MSIB Membuka Program Magang bagi Puluhan Ribu Mahasiswa, Ayo Buruan Daftar!

”MSIB memungkinkan dilaksanakan lintas prodi sehingga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk bisa memberikan pengakuan kredit bagi mahasiswa yang mengikuti program tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan perguruan tinggi dituntut mampu bergerak cepat dalam menghadapi dinamika sosial, ekonomi, lingkungan, dan teknologi yang sengat cepat.

Perguruan tinggi diharapkan bisa melakukan berbagai transformasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan adaptif menghadapi situasi yang sangat dinamis.

”Program ini memberikan kemampuan, kompetensi, dan bekal bagi mahasiswa di kemudian hari. Karenanya kami tunggu partisipasi mahasiswa mengikuti program ini,” katanya.

Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Beny Bandanadjaja mengatakan di masa depan kebutuhan akan tenaga trampil, kreatif, inovatif, berjiwa kepemimpinan banyak dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri.

Soft skill tersebut yang tidak didapatkan di dalam kampus bisa diperoleh di luar kampus salah satunya lewat program MSIB.

MSIB merupakan program yang ditujukan untuk mencetak lulusan sarjana dan sarjana terapan unggul dan kompeten sehingga nantinya diharapkan dapat bersaing di tingkat global.

”Mahasiswa perlu diberikan kegiatan yang bisa memacu penguasaan softskill. Pembelajaran luar kampus ini bisa didapatkan salah satunya melalui MSIB. Harapannya mahasiswa bisa menjadikan MISB proses menuju sukses dan mengambil banyak pengalaman dan bekal,” katanya.

Dirjen Perumahan Kemnterian PUPR Irwan Supriyanto menyambut baik program MSIB dalam rangka meningkatkan SDM yang siap terjuan di dunia kerja.

Kementerian PUPR dipercaya menjadi salah satu mitra pelaksanaan MSIB. Ada empat bidang yang dijalankan dalam program ini.

Salah satunya pengembangan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam program ini membuka peluang untuk diikuti minimal 112 mahasiswa.

Berikutnya, pendampingan perumahan susun yang melibatkan minimal 25 mahasiswa. Lalu, pembangunan rumah khusus korban bencana bagi 15 mahasiswa.

Selanjutnya, pendampingan peningkatan kualitas dan pemberdayaan rumah swadaya dalam penanganan kemiskinan ekstrem membuka peluang bagi 627 mahasiswa.

”Jadi, kami mengundang sebanyak 779 mahasiswa yang sebagian besar dari Fakultas Teknik seperti arsitek, sipil, dan lingkungan. Namun masih terbuka peluang bagi jurusan lain seperti karena kebutuhan akan pendampingan masyarakat,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan