JABAREKSPRES.COM – Seorang ibu tega aniaya dua anak kandungnya karena kesal dengan suaminya. Parahnya lagi, penganiayaan tersebut direkamnya untuk ditunjukkan pada suami. Hingga akhirnya kasus itu viral di media sosial.
Ibu yang tega aniaya dua anaknya itu berinisial DPS (28). Dia sengaja melakukan hal itu karena dipicu omongan suaminya yang menuduhnya selingkuh.
Kini, DPS sudah diamankan Polres Pelabuhan Belawan, setelah sebelumnya agak susah dilakukan penangkapan. Karena DPS juga menolak menyerahkan anaknya.
Sedangkan, dua korban yang disiksa ibu kandung itu diketahui bernama KAH (4 tahun) dan AP (10 tahun), Warga Kampung Kurnia, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan.
Tragisnya kedua anak malang tersebut kini harus tumbuh sementara waktu tanpa kehadiran orang tuanya. Karena sang ayah atau suami DPS telah lebih dulu dipenjara karena kasus narkoba.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat, menjelaskan kasus kekerasan ini terungkap dari laporan Kepala Unit Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Medan terkait video viral tersebut.
“Atas laporan tersebut pada hari Senin (13/6/2022), Pihak Unit PPA menindaklanjuti berita viral di Medsos, Kemudian melakukan koordinasi dengan Lurah, Kepling dan Bhabinkamtibmas bersama-sama menjemput kedua korban ke rumah pelaku, begitu juga saksi-saksi dan korban untuk diperiksa,” ungkap Faisal dalam paparan kasus ini.
Faisal menjelaskan dari pemeriksaan tersangka, kejadian penganiayaan ibu terhadap anak berawal pada hari Kamis (9/6/2022) malam DPS berkomunikasi via telepon dengan suaminya, Ali, tahanan Polsek Medan Labuhan.
“Terjadi pertengkaran diantara tersangka dan suaminya, karena si suami menuduh istrinya selingkuh dengan pria lain,” jelasnya.
Dari situ, DPS emosi dan melampiaskan ke kedua anaknya yang tak berdosa. “Tak terima atas tuduhan suaminya, sang istri kesal lalu membuat video sambil menganiaya kedua anaknya dan mengirimkan video tersebut ke suaminya,” jelas Faisal.
Melihat video yang dikirimkan tersangka, si suami panik dan kemudian menghubungi pihak dan mengirimkan video tersebut ke keluarganya dan meminta untuk menjemput anaknya.
Pada malamnya, keluarga korban langsung mendatangi rumah tersangka. Namun, tak juga dibukakan pintu.
“Kemudian oleh suami tersangka video tersebut diviralkan melalui Facebook milik istrinya,” sebutnya.