Kemenangan yang Tak Patut Dirayakan! Asep Ahmad Solihin dan Perginya Bobotoh Sejati

“Nah antrean yang depan jatuh. Otomatis saya ikut jatuh. Dari situ pagar yang di pinggir juga roboh ikut nimpa ke saya. Terus yang dari belakang merangsek ke depan, gak ada yang menyelamatkan, jadi terinjak terus,” imbuhnya.

Raihan menambahkan, dia sempat tidak sadarkan diri selama kengerian itu menimpa dirinya. Disaat siuman, dia tiba-tiba sudah berada di posko Palang Merah Indonesia terdekat.

“Di PMI dirawat. Saya dapat kabar almarhum sempat bareng sama saya jam 1 (dini hari). Jadi (selanjutnya) emang gak tahu kabar di mananya. Saya gak ingat apa apa,” ucapnya.

Dia dan almarhum Asep berangkat bersama dari rumahnya di Cibaduyut. Pada pertandingan Persib melawan Bali United, kata Raihan, almarhum tidak berkesempatan menonton.

“Cuman kemarin almarhum ngajak jadi bareng, tiket ada. Kami datang jam setengah 6 sore. Jadi jam 6 mulai ngantri masuk di Gerbang V,” ujar Raihan.

“Ada yang masuk sebagian, cuman sekira setengah jam 7, sudah ditutup. Gak ada banget Panpel. Asalnya dibuka cuma setelah jam 7 itu ditutup. Gak ada koordinir. Sudah saja bobotoh semua di situ, gak ada lagi yang ngatur,” tutupnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan