JABAREKSPRES.COM – Seorang wanita di Jambi mengaku telah ditipu oleh suaminya. Setelah menikah selama 10 bulan, dia baru sadar bahwa suaminya adalah seorang perempuan.
Perempuan bernama Nur Aini ini awalnya membantah informasi bahwa suaminya perempuan, dia baru percaya setelah diyakinkan oleh orang tuanya, yang membuktikan sendiri bahwa suaminya adalah perempuan bernana Erayani bukan Ahnaf Arrafif.
Penipuan yang dilakukan Ahnaf bukan hanya pada kleuarga Nur Aini, namun kepada seluruh masyarakat yang pernah hadir diacara pernikahannya. Pasalnya, Ahnaf mengaku sebagai seorang dokter spesialis bedah syaraf. bahkan menuliskan gelar akademiknya di undangan dan sauvenir.
Bukan hanya itu, kepada Nur Aini, dia mengaku sebagai pengusaha batu bara dan lulusan luar Negeri yakni Universitas di New York, Amerika Serikat. Nuraini juga mengaku bisa kenal dengan Ahnaf alias Erayani lewat aplikasi bernama Tantan.
Selama 10 bulan menikah, Nur aini mengaku telah rugi secara moril dan juga materi. Dia telah mengeluarkan uang lebih dari Rp300 juta untuk Ahnaf.
“Saya dicuci otak sehingga tidak sadar bahwa ternyata saya ditipu. Pelaku (Ahnaf Arrafif) selalu meminta uang dengan alasan untuk pengobatan ayahnya,” tulis Nur Aini.
“Dia Meminta uang dengan ibu saya juga. Hingga kerugian mencapai Rp 300 juta lebih, tambahnya.
Bahkan ada salah seorang pengguna Twitter bernama @fashionkustyle yang membeberkan fakta bahwa Ahnaf Arrafif sempat ingin memasangkan infus ke tangan Nur Aini.
Selain itu Ahnaf Arrafif disebut juga sudah sempat secara nekat memberikan obat kepada Nur Aini.
“Sampe pada awal desember 2021 dan pelaku melakukan mallpraktek pd saat saya sakit dg menginfus serta memasukan obat. Padahal ia bukan dokter setelah semua kasus terbongkar,” cuit akun @fashionkustyle.
“Memang kalau kejahatan sudah waktunya terbongkar akan terbongkar,” cuitnya menambahkan.
Lebih kejamnya lagi, Ahnaf Arrafif juga sampai melarang Nur Aini untuk bermain dengan teman-temannya. Beberapa kontak dari rekan Nur Aini bahkan juga ada yang sengaja diblokir oleh Ahnaf Arrafif.
Nur Aini benar-benar tidak diizinkan untuk menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya meski lewat handphone-nya sendiri. Dengan cara seperti itu, Nur Aini menganggap nama baiknya sudah dihancurkan secara paksa oleh Ahnaf Arrafif.