Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk ke Indonesia, Picu Lonjakan Covid-19?

Jabarekspres.com – Kasus mutasi SARS-CoV-2 varian Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia.

Terdeteksinya varian Omicron BA.4 dan BA.5 diakui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yakni 4 kasus ada di Bali. Varian ini telah dinyatakan sebagai variant of concern (VOC) di Eropa dan UK.

“Varian ini berpotensi membuat lonjakan kasus di Indonesia karena diketahui lebih mampu menghindar dari kekebalan tubuh yang muncul akibat vaksinasi dan infeksi alami, sehingga memfasilitasi varian ini untuk menginfeksi seseorang,” @dkijakarta menginfokan melalui akun Instagramnya yang terverifikasi.

Informasi demikian, tulisnya, diperoleh dari dokter Adam Prabata yang menyebutkan bahwa barian omicron BA.4 dan BA.5 lebih mudah menginfeksi, terutama pada orang yang belum divaksinasi.

“Potensi memunculkan lonjakan kasus Covid-19,” kata dokter Adam Prabata.

Varian ini juga masih dapat dideteksi oleh PCR dan antigen. Selain itu, antibodi pada orang yang telah divaksinasi dapat melawan varian ini.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, 4 kasus mutasi SARS-CoV-2 varian Omicron, yaitu subvarian BA.4 dan BA.5 telah teridentifikasi di Indonesia.

“Sudah ada empat orang terkena (subvarian) BA.4 dan BA.5 di Bali,” kata Budi kepada wartawan, Jumat (10/6).

Belakangan ini, subvarian BA.4 dan BA.5 ini tengah diwaspadai di sejumlah negara. Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 akibat subvarian Omicron tersebut bakal terjadi pada Juli mendatang.

“Kami telah meningkatkan kewaspadaan dengan memantau ketat subvarian baru dari Omicron ini. Subvarian ini kebal dari vaksin Covid-19,” ujarnya.

Kendati begitu, Budi meyakini saat ini imunitas masyarakat Indonesia masih cukup tinggi dalam melawan Covid-19.

“Titer antibodi atau ukuran tingkat kekebalan masyarakat terhadap Covid-19 di Indonesia meningkat signifikan pada Maret 2022,” ungkapnya.

Selain titer antibodi, Budi mengklaim 99,2 persen warga di Jawa-Bali sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi terhadap Covid-19 baik secara alamiah pascaterinfeksi virus maupun lewat vaksinasi. Temuan itu menurutnya didapatkan melalui sero survei atau seroprevalensi.

“Penyebaran (BA.4 dan BA.5) juga cepat sama seperti Omicron, tapi berhubung imunitasnya masih tinggi, masih dalam level yang aman,” pungkasnya. (disway)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan