BANDUNG – Anggota DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, meminta masyarakat khususnya anak muda untuk tidak bermain judi slot online.
Politikus Partai NesDem itu mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, agar praktik slot online bisa segera ditertibkan dan diberikan tindakan tegas. Kang Awang sapaan akrabnya pun meminta para orang tua memberi edukasi tentang bahaya bermain slot judi online.
“Sudah banyak korban dari permainan slot ini, mereka diberikan dulu kemenangan di awal, tetapi dapat dipastikan bahwa pada akhirnya mereka kemudian kalah, psikologi mereka dimainkan sampai dengan mereka kecanduan dan menggunakan berbagai sumber uang, juga sampai dengan menggunakan uang dari pinjaman online untuk mengikuti kecanduan mereka itu,” kata Kang Awang, Sabtu (4/5).
Kang Awang pun melihat fenomena ini juga akan berpotensi berdampak panjang terhadap kehidupan para pencandunya. Bahkan, ia khawatir para pencandu judi slot online ini akan terlilit hutang hingga dapat melakukan aksi kriminalitas untuk mendapatkan uang.
“Uang rumah tangga habis, uang untuk bayar sekolah habis, keluarga terlantar, hidup tidak akan tenang, dikejar kejar debt collector. Dan hal ini juga berpotensi pecandu slot untuk melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang bermain slot,” kata Kang Awang.
Ia melihat bahwa slot atau judi online ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sebab, slot judi online ini, dapat diakses melalui smartphone. Namun pria berkaca mata itu meminta pemerintah untuk segera menindak para pemilik aplikasi judi slot online hingga afiliator yang mempromosikan permainan ini.
“Tindak orang orang yang mengiklankan, yang mengendorse permainan slot ini sejak sekarang. Agar kejadian seperti affiliator yang ramai kemarin dapat sejak dini dicegah, sebelum semakin banyak korban,” kata Kang Awang.
Tidak hanya peran keluarga, namun Kang Awang meminta agar lingkungan sekolah serta lingkaran pertemanan berperan aktif dalam menghentikan para pencandu judi slot online untuk tidak bermain permainan itu kembali.
“Keluarga, sekolah dan lingkungan pertemanan harus ikut mengambl bagian dalam melakukan pengawasan. Karena tentunya penyesalan akan datang setelahnya, dan ketika terjadi bukan hanya pelaku. Tetapi lingkungannya pun akan terkena imbas akibat perubahan perilaku dari para pecandu tersebut,” tambahnya.