Pecinan Bandung Tak Sekental Kota Lain

“Kayak ada bangunan dan tempat ibadah dalam satu komplek. Berbeda dengan Surabaya dan Semarang, yang kental sekali. Alasannya karena ada penyebaran tadi,” ungkapnya.

“Nah, menurut beliau (Sugiri), namun ada dua wilayah yang cocok dijadikan kawasan pecinan di Bandung. Pertama Cibadak, 90 persen yang menghuni kawasan itu keturunan Tionghoa,” jelasnya.

Kemudian, lanjut Ci Fei, terdapat 7 tempat ibadah orang Tionghoa serta kuliner makanan khas Tionghoa. Namun sayangnya, di sekitar Cibadak tidak ada bangunan asli yang bertahan dari sejak dulu sampai sekarang.

“Ada, sih, tapi sudah berubah bangunannya. Ada yang enggak utuh. Jadi tidak bisa dikatakan sebagai 100 persen wilayah pecinan,” ujarnya.

Kedua, yakni kawasan pecinan yang bernama Ya Plun atau Ya Ploen di sekitar Andir, Kota Bandung. Dahulu sempat disebut pula sebagai kawasan pertokoan Ya Plun.

“Kawasan ini sudah memiliki kriteria pecinan. Ada bangunan asli, terdapat makanan khas, dan penghuni di sana orang-orang keturunan Tionghoa,” pungkasnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan