JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mengupayakan ekspansi kinerja bisnis luar negeri seiring dengan semakin kuatnya tren pemulihan ekonomi global.
Sebagai agen pembangunan yang mendapat mandat untuk menggarap pasar global, BNI terus melakukan ekspansi dan melakukan optimalisasi kinerja global banking yang salah satunya dengan memperluas jaringan ke Amsterdam guna menangkap potensi bisnis di wilayah Eropa pasca Brexit.
Jaringan cabang internasional ini berstatus Representative Office Amsterdam yang diresmikan oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai simbol dimulainya aktivitas BNI di Amsterdam.
Hadir pula Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas, dan Duta Besar RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa Andri Hadi beserta Kepala Perwakilan Bank Indonesia London Farida Peranginangin.
Sedangkan dari pihak BNI, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar hadir secara langsung beserta Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan, dan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Winston Rumatir, Selasa (17/5).
Kartika yang akrab disapa Tiko menyampaikan kehadiran BNI di Amsterdam dapat meningkatkan hubungan bisnis antara Indonesia dengan Belanda, maupun dengan negara lainnya di kawasan Eropa.
Kementerian BUMN juga proaktif mendorong lebih banyak perusahaan BUMN untuk memperluas bisnisnya di kancah global sehingga dapat menjadi referensi bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia, mendorong BUMN sebagai pemain global, mengoptimalkan transaksi serta nilai investasi outbond BUMN serta mensinergikan BUMN agar menghasilkan kebijakan strategis yang harmonis dan terintegrasi.
Saat ini, sudah ada 17 BUMN telah beroperasi di luar negeri, dengan total 83 cabang/anak usaha/cucu perusahaan/joint venture di 26 negara.
“Mewakili Kementerian Badan Usaha Milik Negar, kami menyampaikan apresiasi kepada BNI yang proaktif mengembangkan jaringan bisnisnya di luar negeri. Diresmikannya Kantor Perwakilan BNI Amsterdam ini menambah daftar badan usaha milik negara Indonesia yang Go Global,” katanya.
Tiko melanjutkan di tengah tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dan dampak dari situasi geopolitik di Eropa saat ini akibat perang Rusia – Ukraina, Uni Eropa dan Indonesia tetap berkomitmen kuat dalam mendorong kerjasama ekonomi antar negara.