Ini 2 Masalah Lain Penyebab UAS Dideportasi dari Singapura

Jabarekspres.com – Penyebab Ustaz Abdul Somad (UAS) dideportasi dari Singapura diperdebatkan hingga publik berikan reaksi beragam di media sosial-nya akhir-akhir ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah juga menyoroti kasus UAS yang dideportasi dari Singapura karena berkembangnya islamophobia.

“Ada persoalan lain yang nampak dari kasus UAS ini, yaitu berkembangnya Islamophobia tidak saja di beberapa negara tetangga tetapi juga termasuk di dalam negeri. Islamophobia dan berbagai macam kebencian kepada sesama adalah penyakit ummat manusia kita hari ini,” ujar Fahri Hamzah, dikutip dari Twitter @Fahrihamzah, Rabu (18/5).

Waketum DPP Teman Ganjar, Dedek Prayudi pun berikan tanggapan terkait kasus yang menimpa Ustaz Abdul Somad (UAS) saat di Singapura.

Terkait tanggapan Fahri Hamzah, Dedek Prayudi mengaku setuju ada masalah lain dalam kasus UAS ini namun dengan sudut pandang yang berbeda.

“Saya sepakat dengan bang FH memang ada masalah lain yang tampak dari kasus UAS ini. Tapi bagi saya, masalah yang tampak itu ada 2: ketidakmampuan sebagian umat Islam dlm membedakan Islam (agama) dengan Muslim (manusia) juga ketidakmampuannya untuk lakukan self-criticism,” ujar Dedek, dikutip dari Twitter @Uki23, (18/5).

Sebelumnya, pemerintah Singapura telah merilis pernyataan dan sejumlah alasan menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke negara tersebut.

Mengutip situs resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura, Rabu 18 Mei 2022, salah satu alasannya yakni terkait ceramah yang dianggap sangat ekstrem.

Dalam isi ceramahnya tersebut, Abdul Somad pernah merendahkan penganut agama selain Islam.

“Dia juga membuat komentar yang merendahkan penganut agama lain, seperti Kristen, dengan menyebut salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir,” tulis pernyataan Kemendagri Singapura dikutup dari situs resmi.

Menurut Kemendagri Singapura, ajaran yang selama ini disampaikan Somad tak sesuai dengan penduduknya yang multiras dan multiagama. (disway)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan