YOGYAKARTA – Larangan ekspor Crude Palm Oil atau CPO untuk memenuhi stok minyak goreng dalam negeri dinilai tak otomatis menurunkan harga komoditas itu.
Dosen Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram, Utami Tunjung Sari berpendapat bahwa permintaan atas minyak goreng selalu tinggi.
Hal tersebut ditambah dengan momentum bulan Ramadan dan Idulfitri di mana kebutuhan pokok tersebut ikut meningkat.
“Jadi, larangan ekspor CPO dan usaha menyediakan stok minyak dalam negeri belum tentu harga minyak turun dan stabil,” katanya pada Sabtu (30/4).
Kebijakan tersebut, lanjutnya, dapat mengatasi kelangkaan, tetapi belum tentu dapat menurunkan dan menstabilkan harga minyak goreng.
Menurutnya, minyak goreng termasuk dalam pasar oligopoli dengan sedikit produsen sehingga memiliki kekuatan melakukan kontrol harga.
“Para pelaku usaha tersebut untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan bekerja sama antarpelaku usaha lain untuk mengurangi pasokan dan menaikan harga jual,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, produsen memiliki kontrol dan bertindak sebagai penentu harga. (JPNN-red)
YOGYAKARTA – Larangan ekspor Crude Palm Oil atau CPO untuk memenuhi stok minyak goreng dalam negeri dinilai tak otomatis menurunkan harga komoditas itu.
Dosen Prodi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram, Utami Tunjung Sari berpendapat bahwa permintaan atas minyak goreng selalu tinggi.
Hal tersebut ditambah dengan momentum bulan Ramadan dan Idulfitri di mana kebutuhan pokok tersebut ikut meningkat.
“Jadi, larangan ekspor CPO dan usaha menyediakan stok minyak dalam negeri belum tentu harga minyak turun dan stabil,” katanya pada Sabtu (30/4).
Kebijakan tersebut, lanjutnya, dapat mengatasi kelangkaan, tetapi belum tentu dapat menurunkan dan menstabilkan harga minyak goreng.
Menurutnya, minyak goreng termasuk dalam pasar oligopoli dengan sedikit produsen sehingga memiliki kekuatan melakukan kontrolharga.
“Para pelaku usaha tersebut untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan bekerja sama antarpelaku usaha lain untuk mengurangi pasokan dan menaikan harga jual,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, produsen memiliki kontrol dan bertindak sebagai penentu harga. (JPNN-red)