Jabarekspres.com — Turki mengatakan bahwa konflik Ukraina-Rusia telah membawa dunia pada era baru perang dingin, dikutip dari Rusia Today, Rabu (13/4/2022).
Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Turki, bahkan menyebut bahwa era baru perang dingin tersebut akan berlangsung selama beberapa dekade mendatang.
Juru bicara Recep Tayyip Erdoğan itu memberikan ramalan yang suram terkait konflik Ukraina-Rusia dengan mengatakan bahwa konflik tersebut dapat memicu krisis kemanusiaan.
“Kita telah memasuki era baru perang dingin. Efek perang ini (Ukraina-Rusia) akan berlangsung selama beberapa dekade,” tulis Ibrahim Kalin di akun Twitter miliknya.
Semenjak Vladimir Putin meluncurkan “operasi militer khusus”, Ankara tetap memilih sikap netral seraya mendesak perundingan damai bagi dua negara yang terlibat konflik itu.
Di satu sisi, Ankara juga memperingatkan Blok Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan NATO, untuk tidak mengasingkan Rusia.
Ankara tidak mengikuti arahan dari Washington, yakni menolak untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan terus membuka hubungan diplomatik baik dengan Rusia dan Ukraina.
Kekhawatiran akan “Perang Dingin yang baru” ini telah banyak disuarakan oleh banyak pihak semenjak konflik Ukraina-Rusia itu terjadi.
Di tengah badai sanksi dan pengasingan dari Barat, Putin mengatakan pada Selasa (12/4/2022) bahwa tidak ada satu pun negara yang mampu mempertahankan dominasi penuh saat ini.
“Dunia sekarang telah menjadi jauh lebih kompleks ketimbang era Perang Dingin dulu,” kata Putin, dikutip secara langsung dari Rusia Today, Rabu (13/4/2022).
Pada akhir Maret, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, menyebut bahwa upaya Amerika Serikat terkait Rusia itu memicu atmosfer Perang Dingin dan “mentalitas konfrontasi blok”.
Beijing berseru pada Washington untuk menghentikan “praktik musuh imajiner (Rusia)” sebab hal tersebut dapat memicu konfrontasi blok.
Selain sudah tercatatnya ribuan, bahkan ratusan orang meninggal di Ukraina, konflik antara Kyiv dan Moskow itu mempunyai dampak yang mengerikan bagi dunia.
Organisasi nirlaba yang berfokus pada kemanusiaan, Oxfam International, mengatakan bahwa konflik Ukraina-Rusia yang sedang terjadi sekarang memperparah krisis ekonomi yang sebelumnya dihantam pandemi Covid-19.