Arifin Tasrif Beri Sinyal Tarif Listrik akan Naik Tahun Ini

Jabarekspres.com – Tarif listrik diperkirakan akan naik tahun 2022 ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif sudah memberikan sinyal tentang rencana penyesuaian tarif listrik di tahun 2022, yang diakibatkan oleh kenaikan harga minyak dunia.

Tidak hanya itu saja, Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) juga dipastikan akan naik.

Kenaikan harga tersebut dilakukan untuk menghadapi dampak dari adanya kenaikan harga minyak dunia yang disebabkan karena konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

Sampai bulan Maret 2022 ini, harga minyak mentah di Indonesia telah mencapai USD 98,4 per barelnya.

Arifin menjelaskan bahwa strategi tersebut telah ia bagi menjadi 2 bagian, yaitu untuk jangka pendek dan menengah panjang, sesuai dengan kondisi sektor energi seperti BBM, LPG, migas, dan juga kelistrikan nantinya.

Salah satu cara yang akan dijalankan demi melancarkan strategi jangka pendek di sektor BBM adalah dilakukannya perubahan kuota jenis BBM tertentu seperti minyak tanah, solar, pertalite, dan juga menyesuaikan harga BBM non subsidi.

Sedangkan untuk strategi jangka menengah dan panjang, pemerintah akan melakukan peningkatan cadangan operasional menjadi 30 hari, menyesuaikan harga pertalite dan juga solar serta optimalisasi campuran bahan bakar nabati.

Disisi lain, rencana penyesuaian atau naik nya tarif listrik yang akan direalisasikan tahun ini akan dilaksanakan untuk jangka pendek.

Arifin menjelaskan rencana tersebut akan dilakukan dengan cara menerapkan tarif adjustment dan penghematan kompensasi di tahun 2022 ini, serta lebih mengoptimalkan anggaran demi biaya pokok penyedia listrik dan optimalisasi pembangkit listrik bahan bakar domestik.

“Jangka pendek yaitu rencana penerapan tariff adjustment di tahun 2022 ini bisa dilakukan penghematan kompensasi Rp 7-16 triliun, efisiensi biaya pokok penyediaan listrik dan strategi energi primer dari PLN, optimalisasi pembangkit listrik bahan bakar domestik,”

Arifin juga menuturkan bahwa realisasi ICP sampai bulan Maret 2022 ini berada jauh diatas asumsi APBN 2022 yang hanya berada di angka USD 63 per barelnya.

Selain itu, harga rata-rata CP Aramco LPG telah mencapai di angka USD 839,6 per metrik ton, hal ini masih jauh dari asumsi awal pemerintah yang berada di USD 569 per metrik ton. (mrg)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan