Bedanya, sistem merchant mempunyai aturan tersendiri karena mereka bekerjasama dengan lembaga keuangan seperti bank, dan juga lembaga keuangan lainnya. Misalnya merchant A melakukan kerjasama dengan bank B maka cara kerjanya harus sesuai ketentuan yang di buat oleh bank B tersebut.
Adapun cara kerja dari suatu merchant di antaranya ialah seperti berikut.
- Langkah pertama:
Pedagang harus mendaftarkan dirinya sebagai mitra pada bank secara benar. Selanjutnya, data atau dokumen tersebut akan tersimpan secara otomatis di dalam sistem perusahaan sebagai suatu ID ataupun pengenal bahwa pemilik bisnis sudah melakukan kerjasama tertentu.
Dalam hal ini, hal yang perlu di perhatikan juga sudah terdaftar sebagai merchant adalah bahwa pebisnis tersebut sudah menyetujui berbagai syarat dan ketentuan yang berlaku.
- Langkah kedua:
Setelah melakukan pendaftaran, berikutnya telah memiliki data virtual office sebagai mediator dalam transaksi diskon virtual hingga mata uang virtual untuk nantinya di transfer kepada bakal pembeli.
Dalam hal ini, data dan berbagai identitas dari pembeli akan sangat mudah dan cepat di kenali oleh pihak penjual. termasuk di dalamnya identitas dan juga data pembeli yang mudah dan cepat untuk bisa di kenali pihak penjual.
Cara kerja di atas biasanya sering kita sebut sebagai sistem cashless atau non tunai.
- Langkah ketiga:
Setelah terjadinya proses transaksi tersebut seperti biasanya penjual produk langsung mengirimkan produk yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak baik dari bentuk produk, jumlah maupun biaya pengirimannya.