DHEC 2022: Kesiapan Metaverse di Dunia Pendidikan

BANDUNGDarul Hikam Education Conference (DHEC) 2022 selesai digelar. Berlangsung dari Senin (28/3) sampai Selasa (29/3) di El Royal Hotel, Kota Bandung secara hybrid.

Kegiatan DHEC 2022 diharapkan dapat memberi insight kepada para pegiat dunia pendidikan. Hal itu disampaikan Direktur Perguruan Darul Hikam, Ruri. B Ramadhanti.

“Perkembangan teknologi, kan, itu tidak bisa dilawan. Kita harus insert di dalamnya. Termasuk penggunaan teknologi yang lebih advance di dunia pendidikan,” ujarnya kepada Jabar Ekspres saat rangkaian acara DHEC 2022 baru saja selesai.

“Jadi kita ingin memberikan insight kepada teman-teman guru, kepala sekolah, dan yayasan pendidikan bahwa perkembangan teknologi sudah di depan mata,” sambung Ruri.

Maka, lanjutnya, hal demikian mau tidak mau harus disambut dengan tangan terbuka, serta bersentuhan dengan bidang pendidikan itu sendiri.

Tak hanya itu, dia mengharapkan juga kesiapan para pegiat bidang pendidikan untuk siap-siap hadapi kemajuan teknologi tersebut. Jangan sampai, malah dijauhi dan menjadikannya tak berdayaguna.

Kendati demikian, kata Ruri, semua hal itu bukannya tanpa halang merintang, beberapa permasalahan pun mesti diperhatikan demi menyambut metaverse.

“(Perguruan Darul Hikam, red) siap sekali belum, tapi ke arah sana sedang kami perhatikan. Infrastruktur IT (ilmu teknologi) dan SDM (sumber daya manusia) adalah dua PR (pekerjaan rumah) besar yang dihadapi oleh sekolah saat ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, perlu ada sikap dari pemerintah juga. Apabila menginginkan pendidikan ke arah pengembangan teknologi, lanjut Ruri, mesti ada keselarasan pemerintah dan bidang pendidikan.

“Misalnya seperti adanya subsidi khusus untuk penggunaan internet bagi bidang pendidikan, subsidi untuk device-device dalam proses pendidikan,” katanya.

Dia menambahkan termasuk digiatkan pelatihan-pelatihan bagi para pengajar atau guru. “Serta platform-platform pembelajaran sebagaimana design pendidikan di dunia metaverse,” ucapnya.

Karena menurut Ruri, pemanfaatan metaverse bagi dunia pendidikan juga memunculkan sejumlah kekhawatiran. Seperti bagaimana cara para pengajar untuk menyesuaikan situasi kepada peserta didik.

“Bagaimana guru menyikapi pendidikan karakter di sekolah ketika anak sudah terpapar dengan segala pendidikan yang sudah serba digital. Itu kami perhatikan juga,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan