BANDUNG – Indonesian Politics Opinion (IPO) menyebut bahwa jika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti resmi ditunda, akan mengakibatkan 3 partai politik seperti PKB, PAN, dan Golkar mengalami penurunan elektabilitas.
Diketahui, penurunan elektabilitas tersebut, Partai Golkar akan turun ke posisi empat dengan angka 8.5 persen, berada di bawah Demokrat yang meningkat ke posisi tiga dengan 10.3 persen. Demikian PKB turun ke posisi ketujuh dengan 4.6 persen, dan PAN terancam gagal melenggang ke senayan dengan hanya 2.2 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Partai Golkar Kota Bandung, Edwin Senjaya menilai bahwa ada segelintir pihak yang sengaja memanfaatkan isu tersebut untuk membuat Partai Golkar menjadi terpuruk.
“Jadi saya melihat ini ada upaya untuk menjatuhkan Partai kita,” ucapnya saat dihubungi, Sabtu (26/3).
Bahkan Edwin juga menjelaskan, bahwa pihaknya telah mengetahui secara langsung adanya provokasi yang dilakukan lewat pesan berantai di grup-grp WhatsApp.
“Kita di Bandung juga menerima informasi ada seolah ajakan provokasi di WhatsApp di grup jangan pilih partai Golkar karena meminta Penundaan Pemilu,” katanya
Sehingga, Edwin menegaskan bahwa Partai Golkar tidak pernah meminta Pemilu 2024 untuk ditunda.
“Golkar tidak pernah mengeluarkan keputusan untuk meminta penundaan pemilu, yang disampaikan oleh Ketum kita berbeda dengan dua Ketum yang lain, Kalau Cak Imin itu menyampaikan atas dasar ide dia sebagai Ketum (PKB) dan Zulkifli Hasan Ketum PAN juga meminta supaya adanya penundaan,” pungkasnya. (Mg4/rit).