Para Praja IPDN Harus Bisa Mengidentifikasi Permasalahan yang Ada di Daerah

SOREANG – Sebanyak 454 Praja telah selesai melaksanakan praktek lapangan IV bagi satuan Praja Utama Institut Pemerintahan Dalam Negeri IPDN angkatan XXIX, dimana sebelumnya selama 19 hari telah disebar ke 85 desa dan 6 kelurahan yang ada di 10 Kecamatan Kabupaten Bandung.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Marlan hadir dalam Penutupan dan Serah Terima Praja Utama Perseta Praktek Lapangan IPDN yang berlangsung di Gedung M. Toha, Jumat pagi (25/3).

Marlan menyampaikan, bahwa
Kehadiran Praja IPDN yang melakukan praktek lapangan di desa-desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bandung ini, diharapkan bisa melihat kondisi masyarakat di Kabupaten Bandung secara utuh dan bisa menganalisa persoalan-persoalan yang ada.

Sehingga, kata Marlan, bisa menjadi bahan di kampus untuk dibedah dan bisa mencari solusi yang nantinya bisa memberikan kontribusi kepada daerah.

“Bagaimana persoalan persoalan yang ada di lapangan bisa menjadi bahan kebijakan selanjutnya, karena mungkin saja ada hal-hal yang tidak ditemukan oleh Pemerintah Daerah tapi ditemukan para Praja, sehingga bisa menjadi sebuah referensi dalam pengambilan kebijakan regulasi tersebut,” kata Marlan.

Marlan juga sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta praktek kerja lapangan yang masih semangat menjalani seluruh aktifitas ini, dengan niat baik untuk mempersatukan diri sebagai salah satu elemen pembangunan.

Marlan juga berharap, para Praja IPDN bisa merumuskan solusi pembangunan seperti bagaimana menetapkan target yang jelas dan bagaimana membangun komitmen, bagaimana melaksanakan kompetensi, melakukan kontrol atau pengawasan, bagaimana membangun inovasi yang kreatif bagi masyarakat, kolaborasi koordinasi dan komunikasi, serta yang lebih penting dalam pemerintahan ini adalah bagaimana membangun integritas yang baik untuk mendukung terciptanya pemerintah yang baik dan bersih.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasinya atas kontribusi yang telah dilakukan para Praja yang sudah melakukan praktek lapangan, diharapkan apa saja permasalahan yang sedang terjadi baik itu permasalahan sosial, ekonomi, budaya dan yang lainnnya yang ada di Kabupaten Bandung bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi, Marlan menyampaikan kepada seluruh Praja bahwa melalui kerjasama Pentahelix para Akademisi diharapkan bisa mengidentifikasi permasalahan dan bisa menjadi bahan serta memberikan solusi untuk pemerintah daerah dalam menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi, seperti salah satunya permasalahan stunting dan banjir di kabupaten Bandung. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan