Mahfud Md Sambangi Sukabumi, Ingatkan Miliki Pemimpin hingga Contoh Orang Munafik

JABAR EKSPRES – Calon Wakil Presiden (cawapres) 03 Mahfud MD kembali mengunjungi Sukabumi pada Jum’at (9/2), terlihat dirinya ditemani beberapa Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Mahfud Md terlebih dahulu melakukan ziarah kubur ke makam KH Muhammad Hasan Basri di pondok pesantren Al Hasaniyah Kaum Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Selepas itu ia langsung menghadiri Istighosah di Alun-alun Cicurug.

Dalam momentum Istigasah Mahfud juga menyampaikan bagaimana memilih pemimpin, hingga memberikan contoh orang munafik.

Mahfud Md mengatakan bahwa dalam Istigasah nya bersama masyarakat tersebut, ia berharap agar momentum pemilu diberikan hal terbaik oleh yang maha kuasa.

“Doa agar kita ini menjadi baik-baik, tetapi kalau hubungannya dengan pemilu kita berdoa mudah-mudahan Allah memberi yg terbaik kepada Indonesia,” terangnya saat di lokasi Istigasah.

BACA JUGA: Unlip PGRI Sukabumi Lontarkan Pernyataan Sikap Demokrasi: Untuk Indonesia Tegakkan Hukum dan Etika

Selain itu, Mahfud Md juga menyampaikan kriteria memilih pemimpin, menurutnya ada empat indikator yang bisa dilihat ketika akan memilih sosok pemimpin.

“Memilih pemimpin itu utamanya menurut agama sidik, amanah, fathonah, tablig. Ini pemimpin yg jujur, amanah, bertanggungjawab diberi tugas melaksanakan,” sambungnya.

Selain itu ia menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pendukung dalam memilih pemimpin,”Lalu siapa yg dipilih? kriteria orang yang boleh untuk dipilih tersebut harus punya ilmu untuk memimpin, berlaku adil, keberanian/tegas, hidupnya sederhana,” imbuhnya.

Ia menambahkan juga untuk memilih pemimpin yang mumpuni fisiknya untuk menunjang aktivitas menjadi seorang pemimpin.

“Jangan milih pemimpin yang tidak sehat rohani dan jasmani, karena orang yang tidak sehat itu tidak produktif,” katanya.

BACA JUGA: Surat Suara Tercoblos di Taipei, KPU: Akan Diganti dan Tidak Dihitung

Ia kemudian memberikan kriteria yang tidak boleh dijadikan sebagai seorang pemimpin bahkan teman sekalipun, yaitu orang munafik.

“Tidak boleh kita jadikan pemimpin bahkan jadikan teman, karena orang munafik itu suka menusuk dari belakang, seperti dulu orang orang yahudi memilihkan masjid seakan akan untuk orang islam, padahal itu utk memecah belah, disitu sudah ada masjid dibangun lagi di sana satu agar jamaah nya pecah, itu org yahudi yang dulu nabi jangan dekati orang munafik,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan