Cuaca Ekstrim, Begini Pesan BPBD Sumedang Bagi Masyarakat

SUMEDANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang akui cuaca cukup ekstrim pada Maret 2022 ini.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Sumedang, Adang.

“Mulai dari awal Maret sampai sekarang memang cuaca ekstrim, dibuktikan dari beberapa kejadian (bencana)” kata Adang kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Sabtu (19/3).

“Terutama di Sumedang mulai dari banjir, longsor kemudian pohon tumbang,” tambahnya.

Adang mengatakan, sebagai bentuk antisipasi, BPBD Kabupaten Sumedang lakukan apel kesiapsiagaan.

Tak hanya itu, dijelaskan Adang, BPBD Kabupaten Sumedang juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama tentang informasi cuaca.

“Imbauan kepada masyarakat bahwa seminggu ini cuaca tidak menentu, angin kencang kemudian hujan lebat,” ujar Adang.

Dia melanjutkan, kadar air hujan akhir-akhir ini mencapai lebih dari 50 mililiter per hari dengan kecepatan angin lebih cepat sekiranya 50 kilo meter per jam.

“Informasi dari BMKG (Badan Meteologi dan Krimatologi Geofisika) khusus Kabupaten Sumedang,” ucap Adang.

Oleh sebab itu, Adang berpesan supaya masyarakat bisa lebih berhati-hari dan memeprsiapkan diri menghadapi cuaca ekstrim.

Dia mengimbau, bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, maka harus bisa lebih peka dan mengambil langkah bijak jika hujan lebat.

“Terutama di daerah yang tingkat kerawanannya tinggi, jika hujan lebat mohon waspada apalagi disertai petir. Lebih baik mengungsi saja dulu,” paparnya.

Adang menjelaskan, untuk saat ini kondisi tanah sudah mulai jenuh karena banyak terisi oleh kandungan air.

“Kemungkinan longsornya itu cukup besar, apalagi daya ikat pohonnya kurang. Air itu sudah menembus ke permukaan tanah kedap air,” imbuhnya.

Adang berujar, akibat dari tanah yang mulai jenuh karena sudah banyak terisi kandungan air, maka potensi longsor cukup besar.

“Jadi tanah ini sudah jenuh air, karena dari musim hujan di November (2021), sudah beberapa bulan maka tanah sudah mulai jenuh,” tutur Adang.

“Apalagi ikatan akar pohon ke tanah sudah kurang kuat ditambah beban pohon juga sudah berat,” tambahnya.

Adang memaparkan, dalam kondisi cuaca ekstrim saat ini, masyarakat diimbau supaya lebih waspada dan segera selamatkan jiwa jika terjadi bencana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan