Israel Minta Ukraina Menyerah, Berikut Penjelasannya

Jabarekspres.com – Menurut kabar yang beredar Israel minta Ukraina menyerah pada Rusia agar terjadi perdamaian di antara keduanya.

Pihak Israel memberikan saran kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk menerima kesepakatan dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kabar yang tidak jelas tersebut bermula dari sebuah laporan yang dimuat oleh berita Walla Israel, Jerusalem Post dan situs berita AS Axios telah mengutip seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya itu menyebut bahwa Bennett telah mendesak Ukraina untuk menyerah pada Rusia.

Sontak isu itu langsung di sangkal oleh seorang penasihat penting Ukraina dan pejabat Israel.

Sebenarnya yang terjadi adalah Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett telah mencoba melakukan upaya diplomatik untuk mencoba mengakhiri perang di Ukraina.

Penasihat Ukraina, Mykhailo Podolyak mengutarakan bahwa pihak Israel sama sekali tidak menawarkan Ukraina untuk menyerah atau menyetujui segala tuntuntan dari Rusia.

“Israel, sama seperti negara-negara perantara bersyarat lainnya, tidak menawarkan Ukraina untuk menyetujui tuntutan apa pun dari Federasi Rusia,” kata penasihat Ukraina Mykhailo Podolyak di Twitter, terkait isu yang beredar tersebut.

Akan tetapi, justru pihak Israel meminta Rusia untuk segera mengakhiri invasinya ke Ukraina.

“Ini tidak mungkin karena alasan militer & politik. Sebaliknya, Israel mendesak Rusia untuk menilai peristiwa tersebut secara lebih memadai,” lanjutnya.

Selain itu, Israel juga ikut menanggapi terkait isu sensitif ini.

Seorang pejabat senior Israel menjelaskan bahwa Menteri Bannett tidak meminta presiden Ukraina untuk menyetujui kesepakatan dari Putin.

Lalu, ia juga menambahkan kalau Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett sama sekali tidak menyarankan Presiden Ukraina dalam bertindak apapun.

Sebab Bennett tidak punya niat itu. Masalah isu Israel minta Ukraina menyerah pada Rusia dapat dipastikan salah besar.

“Perdana Menteri Bennett sama sekali tidak menyarankan Presiden Zelenskiy untuk mengambil kesepakatan dari Putin karena tidak ada kesepakatan seperti itu yang ditawarkan kepada Israel agar kami dapat melakukannya,” ungkap pejabat senior Israel.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan