Jelang Ramadhan, Harga Komoditas Pangan Mulai Merangkak Naik

BANDUNG – Kurang dari sebulan Ramadhan 1443 Hijriah segera tiba, beberapa harga komoditas pangan, khususnya bahan pokok mulai merangkak naik.

Dari pantauan Jabar Ekspres, sejumlah komoditas pangan yang mulai merangkak naik harganya diantaranya bawang merah, cabai, sejumlah sayuran dan daging ayam.

Menurut salah satu pedagang di Pasar Gedebage, Edoh Maryati, 52, komoditas yang paling memiliki kenaikan paling tinggi adalah cabai.

“Cabai domba sudah naik, dari sekitar Rp 40.000 per kilo sekarang sudah jadi Rp 80.000 per kilo, kalau cabai keriting merah dari sekitar Rp 30.000  per kilo sekarang sudah jadi sekitar Rp 50.000 per kilo,” ujar Edoh kepada Jabar Ekspres, Senin (7/3).

Edoh menambahkan, harga bawang merah juga sudah mulai merangkak naik.

“Bawang merah dari Rp 8.000 seperempat, sekarang sudah Rp 10.000 seperempat. Gimana ukuran juga,” tuturnya.

Masih di tempat yang sama, seorang pedagang sayuran, Abdul Yamin, 70, mengonfirmasi harga komoditas yang tengah naik menjelang ramadhan.

“Sayuran juga sedang naik. Kacang panjang, dari Rp 6.000-7.000 sekarang sudah jadi Rp 12.000. Kalau timun dari Rp 5.000-6.000 sekarang sudah Rp 8.000. Buncis juga naik, dari Rp 10.000 sekarang sudah Rp 14.000” ujar Abdul.

Menurut Abdul, harga kacang merah adalah harga salah satu komoditas yang memiliki kenaikan cukup drastis.

“Itu (kacang merah) yang paling naik sekarang, harga normal Rp 14.000 per kilo sekarang sudah Rp 28.000 per kilo,” tutur Abdul.

Abdul berharap pemerintah segera menstabilkan harga, karena ia kerap mendengarkan pembeli yang komplain akan melonjaknya harga. Abdul juga berharap pemerintah memberi suntikan modal pada para pedagang.

“Kalau bisa para pedang itu diberi suntikan modal, pinjaman. Supaya bisa jalan kita,” imbuhnya.

Sementara itu pedagang daging ayam, Muhamad Abdillah, 20, mengonfirmasi harga daging yang tengah naik menjelang Ramadhan.

“Harga daging ayam per kilo sekarang sudah ada di angka Rp 35.000, sedangkan harga normalnya Rp 32.000 per kilo,” ujar Abdillah.

Abdillah mengaku, bahwa meski pembeli seringkali komplain mengenai kenaikan harga, mereka tetap membeli karena sedikit memaklumi kondisi menjelang ramadhan.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan