Landai, Penurunan Harga Pangan Dirasakan Pedagang Pasar Baru

JABAR EKSPRES – Harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) seperti telur dan beras saat ini mengalami penurunan. Sejumlah pedagang pasar pun sumringah, seperti yang dirasakan para pedagang di Pasar Baru, Kota Bandung.

Seorang pedagang beras, Saefulloh (45) mengaku bahwa harga barang dagangnya tersebut, bahkan sempat menyentuh harga Rp10.000,- per kilogram (kg). Hal ini tentu membuat penjualan alami peningkatan.

Menurutnya, justru penurunan harga itu mulai terasa sejak beberapa hari awal Ramadan 1445 Hijriah. Rata-rata penurunan, kata Saefulloh, segala jenis beras menurun sampai Rp2.000.

“Sekarang beras sudah pada turun. Lumayan lah dari Rp10.000 – 15.000. Sementara (beras) buat kupat beda lagi. Belum turun. Berasnya beda,” kata Saefulloh saat diwawancara, pada Selasa (26/3).

BACA JUGA: Harga Bahan Pokok Mulai Turun, Pedagang Minta Pemkot Pastikan Ketersediaan Pangan Menuju Lebaran

“Kalau beras kupat, khusus. Itu mah walau seminggu tetap. Harga beras kupat Rp16.500 per kilo. Pokoknya selain itu, turunnya lumayan. Dua ribu semua dari sekilo. Penjualan lancar sekali setelah turun. Meningkat,” terangnya.

Di tempat yang sama, pedagang telur, Jaka (60) mengungkapkan bahwa tren penurunan pun terjadi terhadap barang dagangannya itu. Bahkan saat beberapa hari masuk awal bulan Puasa, harga eceren per kilogram, kian menurun.

“Sempat eceran Rp31.500, eceran per kilo. Sekarang turun ke Rp28.500 untuk eceran. Kalau untuk iketan atau partai itu harganya Rp27.000,” ujarnya.

Namun, Jaka menilai hal tersebut wajar. Lantaran biasanya telur itu menjelang lebaran bakal kembali diprediksi alami kenaikan harga. Informasi itu bahkan sudah diketahuinya dari seorang supplier.

BACA JUGA: Potensi Cuaca Buruk, Penutupan Gunung Gede Pangrango Diperpanjang

“Tadi kebetulan ada supplier bilang ada kemungkinan naik lagi. Kemungkinan Rp30.000 lagi. Tetap tidak bisa diprediksi (turun),” ujarnya.

“Sebagaimana kondisi di lapangan. Kalau lagi ramai biasanya naik, bagus. Kalau sepi turun. Penjualan suka sepi kalau harga murah. Justru kalau harga bagus, bisa naik penjualan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan