Masyarakat DI Yogyakarta Paling Gemar Membaca di Indonesia

Jabarekspres.com – Provinsi DI Yogyakarta menjadi provinsi di mana masyarakatnya paling gemar membaca dibandingkan dengan masyarakat di provinsi Indonesia lainnya, dilansir dari databoks.katadata.co.id, Rabu (02/03/2022).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data yang menunjukan bahwa pada tahun 2021 tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat DI Yogyakarta berada di level 70,55. Level tersebut termasuk dalam kategori level “tinggi”, dan menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan TGM masyarakat di provinsi lainnya.

Berdasarkan catatan dari BPS, rata-rata masyarakat DI Yogyakarta membaca lebih dari enam kali selama seminggu dengan rata-rata durasi 1 jam 46 menit per hari. Selain itu, masyarakat DI Yogyakarta setidaknya membaca 5 hingga 6 buku per tiga bulan.

Masyarakat di provinsi Jawa Tengah menempati posisi kedua di mana level kegemaran membacanya berada pada level 68,3.

Sedangkan tingkat gemar membaca masyarakat Jawa Barat berada di posisi ketiga dengan skor 65,34.

Adapun penilaian tingkat gemar membaca diukur dalam rentang 0-100. Tingkat kesenangan membaca yang “sangat tinggi” berada pada interval 80,1-100, kategori “tinggi” yakni 60,1-80, kategori “sedang” yakni 40,1-60, kategori “rendah” yaitu 20,1-40, sedangkan kategori “sangat rendah” berada pada interval 0-20.

Data lainnya dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), indeks kegemaran membaca masyarakat Indonesia masuk dalam kategori “sedang” pada tahun 2020 yakni sebesar 55,74.

Perpusnas pernah melakukan survei pada Maret-November 2020 mengenai indeks kegemaran membaca masyarakat Indonesia dengan maksud mengukur frekuensi TGM, durasi, dan berapa banyak buku yang dibaca. Dalam survei tersebut Perpusnas melibatkan 10.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Perpusnas mencatat bahwa TGM orang Indonesia yaitu empat kali selama seminggu. Adapun durasi membaca orang Indonesia yaitu sekitar 1 jam 36 menit per hari, sedangkan jumlah buku yang dibaca yakni dua buku per tiga bulan.

Berdasarkan data-data di atas, itu artinya tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan seperti yang selalu dipikirkan orang-orang. Pasalnya, kualitas membaca Indonesia sering dianggap “sangat buruk”.

Alih-alih sering dituding malas membaca, namun data terakhir menyebut justru kegemaran membaca masyarakat Indonesia mengalami kenaikan 3,78 poin dibandingkan pada tahun 2020.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan