Perang Dunia III Geger di Medsos, Tahun 2020 Sebelumnya Ada

Jabarekspres.com – Dunia memang sedang memanas saat ini karena invasi yang terjadi antar Rusia dengan Ukraina. Hal tersebut membuat terkejut seluruh negara. Bahkan jagat media sosial pun turut menggaungkan tagar Perang Dunia III.

Pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin, resmi mengumumkan operasi militer ke Ukraina. Serangan di mulai dengan menjatuhkan ledakan di beberapa kota Ukraina. Hingga kini, perang tersebut masih berlangsung dan sudah banyak korban berjatuhan. Banyak yang menyebut pertikaian antar dua negara ini merupakan cikal bakal Perang Dunia ini.

Pemicu Perang Dunia ini tidak hanya terjadi sekali. Di kutip dalam historia.id mengenai Perang, contoh saja dalam sejarah Perang Korea di tahun 1950-1953 dengan isu-isu Perang Dunia III. Bahkan sempat di tahun 2020, Amerika Serikat menyerang Iran yang di mulai dengan serangan drone Amerika. Hingga menewaskan petinggi militer Iran yang sangat di hormati, Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 lalu.

Pada 4 Januari 2020, Iran pun mengibarkan bendera merah dan menyatakan akan membalas Amerika Serikat. Saat itu, baik Presiden Iran Hasan Rouhani dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah saling mengancam dengan kekuatan militer. Jagat media sosial pun saat itu panik dan ramai membuat tagar mengenai Perang Dunia III.

Dalam historia.id, Albert Einstein pernah mengatakan bahwa jika perang dunia terjadi, umat manusia di muka bumi akan kembali ke zaman batu akibat nuklir. Ia menambahkan, entah akan pakai senjata apa ketika Perang Dunia III. Tetapi yang pasti, Perang Dunia IV sudah pasti menggunakan tongkat kayu dan batu.

Perang antara Rusia dan Ukraina (2022) dengan Iran dan Amerika Serikat (2020) walau berbeda konteks, tetapi keduanya dapat memicu perpecahan dan menyebabkan Perang Dunia III. Sebab, negara-negara tersebut merupakan negara besar yang memiliki pengaruh besar terhadap dunia. Namun sangat disayangkan karena Rusia dan Ukraina dulunya merupakan satu kesatuan Uni Soviet yang kuat saat itu.

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan