BALEENDAH – Dalam rangka menyaksikan uji coba alat penjernih air “Filter Nusantara”, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo didampingi Ketua Persit KCK Daerah III/Slw Mia Kunto Arief Wibowo melakukan kunjungan kerja ke Sektor 6 Citarum Harum di Kampung Mekar Sari Kelurahan Baleendah, Kec. Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (22/2).
Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengatakan, kunjungan kerja Pangdam III/Slw ke Sektor 6 Citarum untuk menyaksikan secara langsung proses uji coba alat penjernih air “Filter Nusantara” yang berada di OXBOW Bojongsoang, sekaligus mengecek progress pekerjaan di Sektor tersebut.
“Saat sebelum dilakukannya uji coba alat penjernih air “Filter Nusantara,” Pejabat Kodam lainnya merasa ragu akan keberhasilan alat tersebut bisa menjernihkan air dalam waktu singkat, mengingat kondisi air yang digunakan dalam uji coba yang diambil dari Sungai Citarum berwarna kehijauan dan hasil test awal dengan menggunakan alat Total Dissolved Solids (TDS) atau total zat terlarut, menunjukkan angka 490 ppm atau mg/l,” ungkap Arie.
Arie mengatakan, setelah dilakukan uji coba dengan menggunakan alat “Filter Nusantara”, ternyata air hasil olahan tersebut setelah diproses dalam water treatment mobile hasilnya 290 ppm atau mg/l dan PH Airnya 4.0, sehingga, kata Arie, air tersebut layak untuk diminum.
“Berdasarkan standar WHO, kualitas air yang baik di antara 100 sampai dengan 300 ppm, sehingga Pangdam III/Slw beserta para Asisten dan Kabalakdam mencoba meminum air hasil olahan alat tersebut,” jelasnya.
Tidak hanya Pangdam beserta para Pejabat Kodam III/Slw saja yang meminum air tersebut, tetapi beberapa warga masyarakat sekitar, baik orang tua maupun anak-anak ikut meminumnya, bahkan ada yang membawanya ke rumah.
“Salah seorang warga adalah Akung (65) yang ikut mencoba minum air hasil olahan penjernih air “Filter Nusantara” tersebut, Ia (Akung) mengaku air sangat jernih dan terasa ada manis-manisnya,” kata Arie.
Arie pun menerangkan, bahwa, alat penjernih air “Filter Nusantara” disiapkan Kodam III/Slw dalam rangka menghadapi perang darat dimana sumber air bersih yang tersedia sangat minim atau medannya berbentuk rawa-rawa, sehingga dengan alat tersebut kesediaan air bersih yang diperlukan prajurit dapat terpenuhi.