JAKARTA – Seseorang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap cenderung tidak akan mengalami gejala long Covid. Hal itu berdasarkan riset dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya (UKHSA).
“Riset-riset ini menambah potensi manfaat menerima vaksin Covid-19 lengkap. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari gejala parah ketika terinfeksi dan mungkin juga membantu mengurangi dampak jangka panjang,” ujar ketua vaksinasi UKHSA Mary Ramsay, dikutip dari Jawapos.com, Kamis (17/2).
Menurutnya, bagi sebagian besar orang, gejala long Covid berlangsung singkat dan sembuh seiring berjalannya waktu. Namun, bagi sejumlah orang gejala tersebut bisa menjadi lebih parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
“Apabila Anda mengalami gejala yang tak biasa, terutama selama lebih dari empat pekan setelah infeksi, Anda harus berpikir untuk menghubungi dokter,” sambungnya.
Riset-riset itu membandingkan gejala long Covid sebelum dan sesudah vaksinasi. Dari situ ditemukan bahwa gejala penerima vaksin yang terpapar virus membaik ketimbang kondisi memburuk yang dialami orang-orang yang tidak divaksin.
Sementara itu, layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan studi tersebut menjadi pengingat penting tentang kekuatan dan manfaat vaksin dalam mencegah virus dan mencegah layanan kesehatan kewalahan akibat lonjakan dan gelombang pandemi sebelum peluncuran vaksin.
“Dengan lebih dari 10.000 pasien Covid-19 rawat inap – riset ini menjadi pengingat yang pas sekaligus penting bahwa vaksin tetap menjadi perlindungan terbaik kita dalam melawan virus, mengurangi potensi penyakit parah dan efek long Covid,” kata direktur medis NHS Stephen Powis.
Dia menambahkan program vaksin NHS telah membantu mencegah 100.000 lebih pasien rawat inap pada bulan Desember.
“Ketika memenuhi syarat dapatkan vaksin Anda segera,” sambungnya. (antara/jawapos/ran)